Kamis, 20 Juli 2017

YLKI Protes Peretail Gratiskan Kembali Kantong Plastik

 YLKI protes keras ketika kantong plastik digratiskan lagi | Tas Promosi
Tas Promosi

Bagaimanapun, Tulus mengerti kegelisahan pengusaha. Program ini, menurut dia, memang harus punya landasan hukum yang lebih kuat ketimbang sekadar surat edaran pejabat eselon I. "Jika tidak ada peraturan menteri, bisa-bisa minimarket-nya yang digugat karena minta pungutan tanpa dasar hukum," tuturnya.Ia menambahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus cepat tanggap menerbitkan aturan baru.

“Pemerintah dan peretail harus segera duduk bersama agar program ini lebih optimal,” ucapnya.Sebelumnya, program plastik berbayar telah dilakukan sebagai uji coba sejak 21 Februari 2016. Sejak itu, toko-toko retail modern wajib mengenakan harga Rp 200 per lembar kantong kresek.
Belakangan, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik berbayar.

Langkah tersebut diambil menyusul adanya pro-kontra yang terjadi di berbagai daerah. “Setelah mempertimbangkan secara masak dampak yang berkembang, kami memutuskan menggratiskan kembali kantong plastik di seluruh retail modern mulai 1 Oktober 2016 hingga diterbitkannya peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan yang berkekuatan hukum,” kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memprotes penghentian program kantong plastik berbayar oleh peretail mulai 1 Oktober 2016. Keputusan ini dinilai sebagai kemunduran bagi upaya mengurangi sampah plastik. "Ini sebuah kemunduran, YLKI protes keras ketika kantong plastik digratiskan lagi," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi, Senin, 3 Oktober 2016. Tulus menuturkan, berdasarkan survei YLKI yang dilakukan pada April 2016, konsumen mulai mengubah gaya hidupnya membawa kantong belanja dari rumah.

Saat itu, dari 222 responden yang disurvei di Jakarta, sebanyak 44 orang sudah menyatakan akan membawa kantong sendiri saat akan berbelanja. "Ini harusnya dilanjutkan hingga menjadi kebiasaan bagi lebih banyak konsumen," ujarnya.Apalagi, Tulus menyebutkan, masyarakat Indonesia tergolong sangat rakus mengkonsumsi plastik. Dalam setahun, sampah plastik yang dihasilkan mencapai 9,8 miliar bungkus, alias nomor dua di dunia setelah Cina.

Kantong Plastik Berbayar Digugat ke MA | Tas Promosi

"Selayaknya penyerahan kunci dari bangunan dalam hal kebendaan saja," ujar Aqil.Selain itu, surat edaran kantong plastik berbayar juga dianggap bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata.  Hal ini karena barang yang mencemari lingkungan seharusnya tidak boleh diperjualbelikan, termasuk kantong plastik. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah jelas menyatakan kantong plastik adalah sumber sampah yang tidak dapat diurai bumi dan memiliki kontribusi 14 persen dari total jumlah sampah di Indonesia.

Para penggugat berharap, MA menyatakan surat edaran tidak sah dan pemerintah menerbitkan kembali aturan yang jauh lebih efektif dan kongkret untuk mencegah dampak yang disebabkan oleh kantong plastik.Kantong plastik berbayar ini telah berlaku sejak tanggal 21 Februari 2016, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Sejumlah advokat menggugat Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar ke Mahkamah Agung (MA).Gugatan telah dilayangkan lewat Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (18/4/2016)."Surat Edaran bertentangan dengan Pasal 612 KUH Perdata. Oleh sebab itu, kami gugat ke MA," ujar salah satu advokat yang menggugat, Mohammad Aqil lewat keterangan persnya, Selasa (19/4/2016).

Selain Aqil, ada pula delapan advokat lainnya, yakni Ronny Asril, Harry Syahputra, Wibisono Oedoyo, Endang Suparta, Abdul Lukman Hakim, Muhammad Irfan Elhadi, Suwirman Sikumbang dan Roni Saputra.Dalam pasal yang dimaksud, negara menjamin kewajiban sang penjual untuk menyerahkan kebendaan secara nyata dan utuh kepada tiap pembeli. Kantong plastik itu pun dianggap bagian yang tidak terpisahkan dari kewajiban penjual.

Kantong Plastik Kembali Berbayar Setelah Terbit Permen | Tas Promosi

"Secara nasional ternyata program ini disambut baik oleh masyarakat. Telah terjadi penurunan penggunaan kantong plastik," ujar Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, seusai pertemuan. Setiap daerah percontohan, lanjut Hikmat, menyampaikan angka penurunan tersebut. Untuk Kota Bandung penurunannya mencapai sekitar 42 persen. BPLHD juga dimintai masukan sebagai bahan penyusunan permen.Hikmat menegaskan Pemerintah Kota Bandung akan menunggu permen LHK.

Meski ada daerah yang melarang penggunaan kantong plastik per 1 Juni seperti Banjarmasin, Kota Bandung masih menghormati keputusan sebagian pengusaha yang saat ini ‎menggratiskan kembali kantong plastik. "Kita punya perda No. 17/2012 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Namun, tidak mengatur harga," kata dia. Perda tersebut, lanjut Hikmat, berisi imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Termasuk terkait uang hasil penjualan kantong plastik, tidak ada satu daerah pun yang menerima. "Uang tersebut dikelola peritel.

Jadi tidak ada satu pun pemerintah yang mengelolanya," kata dia. Program kantong plastik berbayar akan segera diatur melalui peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Di dalamnya akan diatur pula tentang harga kantong plastik yang saat uji coba 21 Februari-31 Mei 2016 minimal Rp 200 dan berbeda di setiap daerah. ‎Hal tersebut terungkap dalam rapat evaluasi tentang kantong plastik berbayar yang dilangsungkan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu, 8 Juni 2016.

Tas Promosi 

Rabu, 19 Juli 2017

Pemerintah Kota Bandung larang pedagang gunakan kemasan styrofoam

Emil menyarankan kepada para pedagang untuk menggunanakan kemasan lain | Spunbond Tangerang

Spunbond Tangerang

Emil mengatakan, pihaknya akan meminta BPLHD Kota Bandung untuk segera mensosialisasikan aturan pelarangan styrofoam kepada para pedagang. Sehingga per 1 November aturan tersebut dapat segera diberlakukan. " BPLH saya beri waktu dua minggu untuk mensosialisasikan di media. Pedagang diminta untuk segera menyesuaikan," katanya.Disinggung terkait alternatif kemasan sebagai pengganti styrofoam, Emil menyarankan kepada para pedagang untuk menggunanakan kemasan ramah lingkungan.

Emil menyebut alternatifnya dapat menggunakan piring. Adapun jika makanan dibawa pulang (take away) dapat menggunakan karton tebal yang bisa membawa makanan basah."Contoh Saya pernah makan seblak di Tamansari foodcourt itu. Dia (pedagang) pakai dasarnya dari piring kemudian diatasnya pakai 'pincuk cau' (daun pisang). Take away dia bisa menggunakan bungkus kertas yang tebal atau kertas nasi, itu gak masalah," katanya.Emil melanjutkan, jika saat aturan diberlakukan ada pedagang yang masih membandel menggunakan kemasan styrofoam, pihaknya akan memberikan sanksi.

Jika surat peringatan tak digubris, akan diberikan sanksi paling berat yakni pencabutan izin usaha. "Kalau ada melanggar beri sanksi tiga tahap, surat peringatan pertama, kedua dan ketiga. Jika masih membandel akan diberi sanksi admisntiratif atau perizinan kita upayakan. Kalau pedagang kecil diperingati langsung nurut. Nah dari pengalaman biasanya restoran-restoran besar yang biasanya enggak nurut," kata Emil.Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan pelarangan penggunaan styrofoam sudah melalui sejumlah pertimbangan.

Pertimbangan yang pertama yakni dari sisi kesehatan. Penggunaan styrofoam dinilai membahayakan kesehatan karena dapat memicu penyakit kanker."Styrofoam berbahaya untuk kesehatan apabila banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Dalam kandungan styrofoam itu ada zat kimia, kalau dia menguap bisa kanker bagi yang makan," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (13/10).

Selain itu, tingginya produksi sampah styrofoam yang dihasilkan menjadi salah satu pertimbangan penerapan aturan tersebut. Dari hasil riset yang dilakukan menunjukan bahwa penyebab terhambatnya aliran air sungai yang meluap dan menyebabkan banjir di Kota Bandung disebabkan karena sampah styrofoam. "Dalam pengelola lingkungan di Bandung hampir dominasi sampah itu terutama di sungai adalah sampah dari styrofoam yang tak mungkin terurai," katanya.

Tas kresek pasar swalayan kini tidak gratis | Spunbond Tangerang 
Hasilnya telah disosialisasikan melalui surat edaran KLHK kepada Kepala Daerah melalui surat nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tertanggal 17 Februari 2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.Selama masa uji coba, kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey, pemerintah, BPKN, YLKI, dan Aprindo sepakat bahwa pengusaha ritel modern tidak lagi menyediakan kantong plastik secara cuma-cuma untuk konsumen.

"Mekanismenya sama seperti membeli produk lainnya, kasir akan scan barcode kantong plastik dan bukti pembayarannya akan tertera pada struk belanja," katanya.Roy juga menjelaskan bahwa spesifikasi kantong plastik yang digunakan ritel modern juga telah ditentukan, yaitu hanya yang ramah lingkungan, yakni menimbulkan dampak lingkungan paling minimal serta memenuhi standar nasional yang ditetapkan pemerintah.Hal itu tidak jadi soal karena beberapa anggota Aprindo memang sudah menggunakan plastik jenis oxo biodegradable yang lebih mudah terurai.

Konsumen tempat perbelanjaan, baik pasar swalayan maupun minimarket, kini tidak lagi mendapatkan kantong plastik atau tas kresek untuk membawa barang belanjaan secara gratis.Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp200 per buah untuk mengurangi limbah plastik mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Sejumlah kota telah melakukan seremonial pencanangan tas kresek berbayar itu meski dengan harga yang berbeda.Saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih uji coba. Jika tidak ada masalah, ketentuan itu terus berlanjut, antara lain dengan akan diatur berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).Kesepakatan tersebut diperoleh usai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional(BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Aprindo.

Tas Kresek Tak Lagi Gratis, Dijual Rp 200 Sebuah | Spunbond Tangerang
"Kami melihat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah mulai kampanye perihal pembatasan plastik yang menjadi bagian dalam rantai perdagangan ini. Semoga respons masyarakat juga positif," ujarnya.Menurut Roy, pe-retail sebenarnya menyadari dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah plastik dalam jangka panjang. "Sudah sejak lama pe-retail telah menggunakan kantong plastik belanja yang ramah lingkungan agar lebih mudah terurai," tutur Roy.Produksi kantong plastik selama ini memakan biaya cukup besar dan hal itu menjadi beban pe-retail.

"Apabila kebijakan ini berhasil diterapkan, dana hasil penjualan kantong plastik akan dialokasikan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam bidang pengelolaan sampah," ucapnya.Aprindo berharap, jika program ini berjalan, pemerintah dapat memberi insentif kepada perusahaan yang telah menjalankan program plastik berbayar dengan baik dalam bentuk penghapusan PPN penjualan kantong plastik, pengurangan biaya pajak reklame, PBB, dan lainnya.

Saat ini, Aprindo mencatat 22 kota telah menyatakan komitmennya mendukung penerapan kebijakan kantong plastik berbayar. Sejumlah kota itu di antaranya Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Papua, Jayapura, Pekanbaru, Banda Aceh, Kendari, dan Yogyakarta.Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat melakukan uji coba penjualan kantong plastik per lembar Rp 200 dalam rangka mengurangi sampah plastik, mulai 21 Februari hingga Juni 2016.

"Seluruh retail modern akan memulai uji coba kebijakan ini per 21 Februari hingga Juni, bertepatan dengan dikeluarkannya SE (surat edaran) oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun lalu tentang pengendalian sampah plastik," kata Ketua Umum Aprindo Roy Mandey dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016.Selain itu, dia berujar, 21 Februari dipilih karena bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Saat ini, kata dia, anggota Aprindo telah mengirimkan usulan secara tertulis ke Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan."Kami ingin kebijakan ini dapat dilakukan di seluruh daerah dengan mekanisme yang sesederhana mungkin agar bisa dijalankan dengan baik dan terkontrol," ucapnya.Aprindo meminta pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi sebelum kebijakan tersebut diterapkan. Pe-retail juga mengingatkan, mengubah kebiasaan bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat selama bertahun-tahun konsumen selalu dimanjakan dengan kantong plastik gratis ketika berbelanja.

Spunbond Tangerang 

Pemkot Solo Belum Terima Laporan Alokasi Penjualan Kantong Plastik Berbayar

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hingga kini belum menerima laporan | Spunbond Printing
Spunbond Sablon

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Hasta Gunawan berencana memanggil sejumlah peritel yang sempat menerapkan kebijakan kantong plastik berbabayar di beberapa toko modern di Kota Bengawan.“Sampai sekarang kami belum menerima laporan. Duit hasil penjualan plastik kemarin dikemanakan. Semuanya harus jelas dan dilaporkan. Karena itu duit masyarakat. Pekan ini kami undang peritel untuk menindaklanjuti komitmen mereka pada pengurangan sampah plastik,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (25/4/2016).

Hasta menjelaskan hingga saat ini pengurangan kantong plastik dari toko modern belum signifikan mengurangi konsumsi sampah plastik di Solo. “Saya memang belum menghitung dengan terperinci. Tapi kasat mata saja saat ini masih banyak warga yang keluar dari supermarket, mal, atau minimarket membawa tas plastik. Itu jadi indikator kalau diet sampah plastik belum optimal berjalan,” jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hingga kini belum menerima laporan alokasi dana hasil penjualan kantong plastik berbayar yang sempat diterapkan sejumlah peritel yang mengikuti kebijakan diet sampah plastik beberapa waktu lalu.Sebelumnya, pemerintah pusat mencanangan gerakan “Diet Kantong Plastik”, Minggu (21/2/2016).

Hasil kebijakan tersebut direspons peritel dengan membatasi penggunaan kantong plastik. Beberapa langkahnya dengan mengarahkan konsumen menggunakan kardus bekas, membawa tas belanja sendiri, atau membayar tas kresek Rp200/lembar.Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, menyatakan praktik penjualan kantong plastik mengarah pada komersialisasi kantong plastik. Maret lalu dia meminta peritel yang beroperasi di Solo menyetop penjualan plastik berbayar.

Membagikan Daging Kurban Dengan Cara Ramah Lingkungan | Spunbond Sablon
“Kita harus memberikan contoh kepada warga lainnya bahwa penyembelihan hewan qurban harus ramah lingkungan. Ini kali ke dua proses penyembelihan hewan kurban berwawasan lingkungan,“ kata Yayah.Mengenai dipilihnya bongsang dan daun jati sebagai pembungkus daging kurban, Yayah mengatakan, pihaknya memilih bongsang dan daun jati untuk menghindari efek yang ditimbulkan dari pembungkus kantong plastik,. apalagi plastik berwarna hitam atau kantong kresek berwarna hitam yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

“Kita ketahui bahwa plastik hitam mengandung zat adiktif yang bersifat karsinogenik yang bisa menimbulkan kanker, dan tentunya sangat berbahaya. Hal ini merupakan peringatan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),“ ungkap Yayah.Yayah mengaku, pihaknya tidak ingin mengambil resiko, sehingga pembungkus daging kurban menggunakan daun jati dan bongsang.“Jadi, kita memilih kemasan atau bungkus daging qurban yang lebih aman,“ujarnya.

Penyembelihan dan pembagian hewan kurban oleh Panitia Hewan Qurban DKM Masjid Mardhotillah Kampung Neglasari RT 02/RW 04 Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor berbeda dengan penyembelihan hewan qurban yang dilakukan oleh warga lainnya.Pasalnya, penyebelihan dan pembagian hewan kurban di Kampung Neglasari Cibuluh Bogor Utara ini menjadi bagian dari kampanye ramah lingkungan.Kalau selama ini kebiasaan warga membungkus daging kurban dengan kantung plastik, tapi, tidak untuk warga Kampung Neglasari, karena mereka memilih bongsang dan daun jati untuk pembungkusnya.

Uniknya lagi panitia disini juga menggunakan “Celemek” yaknipenutup bagian depan badan yang terbuat dari bekas kemasan makanan dan minuman.Bahkan, kupon yang dibagikan kepada warga untuk bisa mendapatkan daging kurban terbuat dari bahan bekas kardus dan karton.Pemandangan seperti ini sangat berbeda dengan kegiatan penyembelihan di lokasi lainnya yang ada di Kota Bogor.
Sekretaris Panitia Penyembelihan Hewan Qurban Masjid Mardhotillah, Yayah Komariah Darmaji mengatakan, proses penyembelihan dan pembagian hewan kurban di Kampung Neglasari sebagai bentuk Kampanye Ramah Lingkungan.

Pemerintah perlu kembangkan plastik mudah terurai | Spunbond Sablon
Selain itu saat dibuang ke pembuangan waktu degradasi sampah plastik sangat lama.Disamping hal tersebut penerapan sampah plastik berbayar yang saat ini digalakkan pun dinilai belum mampu mengatasi penumpukan sampah plastik tersebut di pembuangan Salah satu upaya cukup efektif saat ini yang bisa dilakukan yakni mengembangkan plastik berbahan khusus yang saat dibuang dapat terurai di tanah dengan waktu yang jauh lebih singkat dari plastik pada umumnya.Dengan begitu kebutuhan konsumen akan plastik belanja masih tetap terjaga "Beberapa retail seperti Indomaret, hotel dan perbelanjaan lain mulai menggunakan plastik berbahan khusus tersebut untuk kantong belanjaannya," ujarnya.

Hal ini, tambah dia, dapat menjadi dasar pemerintah untuk menggandeng perusahaan tersebut mengembangkan plastik mudah terurai.Sebab, menurutnya untuk menghasilkan satu kantong plastik tersebut juga membutuhkan proses yang tidak mudah dan ada kecenderungan memiliki harga mahal dibanding plastik kresek biasa.Akan tetapi, bila pemerintah serius untuk mengembangkannya hal tersebut justru akan lebih menguntungkan baik untuk konsumen, produsen dan lingkungan. Bagi lingkungan setidaknya memudahkan dalam penguraian sampah plastik di tanah."Dibanding penerapan plastik prabayar yang butuh sosialisasi intensif, pengadaan plastik khusus ini lebih mudah," katanya.

Pengamat lingkungan hidup dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr Fadjar Goembira menilai bahwa pemerintah perlu mengembangkan plastik mudah terurai yang saat ini mulai digunakan beberapa retail di Indonesia."Mengurangi sampah plastik tidaklah cukup dengan penerapan plastik berbayar namun perlu juga dikembangkan yang mudah terurai di lingkungan," katanya di Padang, Selasa.Dia menyebutkan saat ini sampah plastik sangat sulit dikurangi bahkan dihilangkan sebab kebutuhan konsumen akan barang tersebut semakin besar seiring meningkatnya konsumsi.

Spunbond Sablon 

Selasa, 18 Juli 2017

Mengamankan Kota Padang Dengan Raperda Lingkungan

Banyak berdiri bangunan tempat usaha | Spunbond Printing

spunbond printing

Dalam Raperda juga menegaskan pentingnya hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS)  terhadap dokumen rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Padang sebagai acuan dalam pembangunan.Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.15 /2011 tentang Pedoman Materi Muatan Raperda Bidang PPLH, Raperda PPLH berisi tentang perencanaan, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup di kota Padang didasarkan pada daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, serta pengendalian terhadap pencemaran dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.Pengendalian tersebut meliputi pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup melalui instrumen; kajian lingkungan hidup strategis, tata ruang, baku mutu lingkungan hidup (air, udara ambien, emisi, air limbah, air laut, dan gangguan).

Raperda juga berisi tentang kriteria baku kerusakan lingkungan, dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, SPPL), perizinan lingkungan, instrumen ekonomi lingkungan, analisis resiko lingkungan dan audit lingkungan.“Muatan yang diatur dalam Ranperda PPLH ini akan disesuaikan dengan karakteristik pembangunan Kota Padang, kearifan lokal yang melekat dimasyarakatnya dan termasuk rencana investasi kedepan agar terwujudnya pembangunan yang ramah lingkungan,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Raperda PPLH Balegda DPRD Kota Padang Elly Trisyanti  mengatakan pembahasan Raperda sempat tertunda di tahun 2013, pembahasannya baru rampung sekitar tigapuluh persen.

Muatan Raperda ini mesti mencangkup segala bentuk tantangan lingkungan di Kota Padang. Bagaimana regulasi dapat sinergi dengan pembangunan, sehingga tidak merusak lingkungan.“Kunci pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup hidup itu adalah manusia, maka regulasi ini akan menata perilaku manusia dalam pemanfaatan lingkungan hidup khususnya di Kota Padang. Pengaturan tersebut harus menjadi pedoman bagi instansi dan SKPD lainnya di Kota Padang dalam pemberian izin pembangunan dan sebagainya,” tegas Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Kota Padang tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2010 pertumbuhan ekonomi pasca gempa turun drastis sampai 4,28%, dan setelah dilakukan rehabilitasi dan rekontruksi, pertumbuhan ekonomi naik tajam dan terus naik sampai sekarang.Pembangunan tersebut tentu berdampak pada kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Kota Padang melalui Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Kota Padang sedang membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Padang.

Raperda itu sebagai penjabaran dari Pasal 63 ayat (3) UU No 32 Tahun 2009 tentang PPLH yang menyatakan, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan berwenang menetapkan kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di tingkat kabupaten/kota.Kepala Bapedalda Kota Padang, Edi Hasmi, saat diwawancarai Mongabay pada Jumat, (27/03/2015) mengatakan Raperda PPLH memuat instrumen pencegahan kerusakan dan pencemaran lingkungan, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Padang yang terintegrasi dengan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Plastik Dapat Dijadikan Bahan Baku Pembuat Jalan | Spunbond Printing
Jalan yang dibangun dengan campuran plastik usianya lima kali lipat lebih kuat ketimbang aspal biasa. Daya tahan campuran plastik untuk membuat jalan sudah dapat dibuktikan secara ilmiah, dan beberapa negara seperti India serta Afrika telah menerapkan hal tersebut. Menurut Zainal, apabila Kementerian Pekerjaan Umum dapat memanfaatkan hal ini maka biaya pembuatan jalan bisa berkurang sebesar 10 persen karena diganti dengan plastik."Jadi, satu ton plastik untuk satu kilometer jalan raya, dan semua plastik bisa masuk kesitu tanpa menimbulkan dampak ke lingkungan karena plastik dilelehkan," kata Zainal.

Zainal mengatakan, untuk menanggulangi sampah plastik, Indonesia harus mendirikan industri daur ylang yang representatif di setiap kota. Plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat, misalnya saja dijadikan vas bunga, kantong kresek, maupun bahan bakar minyak. Menurutnya, bahan baku plastik adalah yang paling ramah lingkungan karena tidak mengeksploitasi alam secara besar-besaran. Selain itu, proses produksinya paling hemat energi dibandingkan kertas, besi, maupun aluminium.

Kepala Bidang Riset dan Pengembangan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Zainal Abidin mengatakan, inovasi daur ulang plastik sangat beragam salah satunya yakni untuk membuat jalan raya. Penggantian aspal dengan plastik akan lebih kuat dan awet, serta tidak membahayakan lingkungan."Plastik dicacah kemudian dimasukkan ke campuran batu yang dipanasi, nanti batu tersebut akan terlapisi plastik dan apabila hujan airnya tidak akan masuk ke batuan sehingga aspal tidak mengelupas," ujar Zainal di Jakarta, Ahad (24/7).

Tas Kerajinan dari Serat Alami di Sleman | Spunbond Printing
Selain pasar dalam negeri seperti Yogyakarta, Bali dan Jakarta, produk kerajinan serat alami itu juga sudah merambah ke mancanegara mulai dari Jamaika, Amerika Serikat, hingga Australia. Pemilik galeri Ibu Daryati menuturkan bisnis kerajinan serat alami itu dilakukannya karena juga ingin memberdayakan masyarakat sekitarnya. Terlebih, bahan dasarnya mudah didapat.

"Karena bahan kerajinannya bahan alami dan biar orang-orang desa bisa dapat rezekinya. Daripada nggak bermanfaaat ya dimanfaatkan," kata DaryatiJelang Lebaran, ia menambahkan, omzet bisnis tas serat alami itu naik hampir 4 sampai 5 kali lipat. Kendati demikian, menurutnya menjalankan bisnis tidaklah mudah dan ada pasang surutnya. Sebelum banting setir menggeluti kerajinan serat alami, bisnisnya hampir bangkrut akibat kirisis moneter 1997 lalu.

Tim Safari Ramadan singgah di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai provinsi penuh kreativitas, termasuk dalam pengolahan serat-serat menjadi kerajinan. Berbagai macam kerajinan tas hingga pernak-pernik dibuat dari pandan laut, enceng gondok dan lidi.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (27/6/2013), berbagai macam model tas dipamerkan di Pusat Kerajinan Serat Alami Sleman. Selain unik dan modelnya yang menarik tas berbahan alami yang dibuat dari pandan laut, enceng gondok, lidi, hingga anyaman bambu, itu ramah lingkungan.

Spunbond Printing 

Senin, 17 Juli 2017

Gaun dari Limbah Pantai Habis Terjual dalam Sehari

Tiap musim, model pakaian pun berganti | Spunbond Murah Jakarta


Dikutip dari The Sun, gaun yang baru dijual pada Kamis, 20 April 2017 lalu itu terjual dalam waktu kurang dari 24 jam secara online. Gaun tersebut terbuat dari bahan ramah lingkungan, yang seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. Bahan yang digunakan adalah bionic, poliester yang dibuat dari limbah pantai.

H&M mengunggah video peluncuran gaun merah muda tersebut dalam akunnya di Instagram. Video singkat itu mendapat tanda suka hampir 70 ribu dan ratusan komentar. Para netizen kebanyakan menyukai gaun tersebut dan memuji sebagai pakaian yang indah dan cantik.Gaun mini berlengan panjang dengan bentuk leher V itu dijual dengan harga Rp2,5 juta. Namun, kini harga gaun tersebut di eBay meningkat dua kali lipat menjadi Rp5 juta.

Tiap musim, model pakaian pun berganti. Dan pada musim panas kali ini, pecinta fesyen pun memburu item fesyen sesuai dengan musimnya.Salah satu gaun yang habis terjual dengan cepat adalah gaun warna merah muda keluaran peritel H&M. Gaun mini sequin dengan pita hitam ramping ini sukses dalam penjualannya.

Dekat Bandara Soetta Apartemen Ini di Jual Rp300 Jutaan | Spunbond Murah Jakarta

Koentjoro, direktur utama PT HK Realtindo mengatakan, H Residence at Soetta menjadi pilihan ideal bagi mereka yang bekerja, serta beraktivitas di bandara Soetta dan sekitarnya. Selain itu, lokasi yang berdekatan dengan pusat pemerintah Kota Tangerang, juga menjadi pasar yang menarik. "Untuk pengembangan proyek ini, kami optimis bisa memasok lebih dari 1.000 unit apartemen dan area komersial.

Kami optimis H Residence at Soetta bisa menjadi icon baru hunian vertikal terpadu di kawasan Tangerang," jelas dia dalam keterangan resminya, Senin 5 Desember 2016.

Adapun fasilitas yang ditawarkan oleh H Residence adalah open air pool, sky garden, serta lifestyle and commercial area. Proyek apartemen ini direncanakan selesai dalam waktu sekitar 30 bulan dengan tinggi bangunan 12 lantai dan total luas bangunan mencapai 35 ribu meter persegi.

PT Hutama Karya Realtindo akhir tahun ini, meluncurkan proyek terbarunya, yaitu H Residence yang merupakan ibrand miliki HKR yang ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan hunian vertikal masyarakat urban di lokasi yang dekat pusat komersil dan pusat kegiatan pengembangan komunitas.
Apartemen dengan nilai investasi mencapai Rp400 miliar dari HK Realtindo ini, akan berlokasi di dekat Bandar Udara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang. Proyek ini, juga merupakan lanjutan dari proyek H Residence MT Haryono.

H Residence at Soetta ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan di atas lahan seluas lebih dari 8.000 meter persegi. Proyek ini mengusung konsep airport apartment  yang berlokasi di Jalan KS. Tubun No.54 Tangerang, atau kurang lebih berjarak empat kilometer dari Soetta.Apartemen ini juga memiliki lokasi yang sangat strategis, sebab tidak jauh dari Stasiun kereta arah Jakarta-Tangerang, serta beberapa pusat perbelanjaan populer di Tangerang.

Disperindagkop akan Berikan Eco-label untuk Batik Pewarna Alami | Spunbond Murah Jakarta

“Nanti kita tinggal melakukan binaan kepada kelompok perajin batik, agar mau menggunakan pewarna yang alami,” katanya. Ia menambahkan untuk sata ini, di Sleman sudah ada sekitar 22 kelompok perajin yang terbentuk karena inisiasi dari masyarakat sendiri, dengan jumlah anggota pada masing-masing kelompok mencapai 20 orang.Selain mendorong penggunaan bahan pewarna alami di kalangan para pengrajin, Disperindagkop juga tengah mempersiapkan ketersediaan bahan-bahan alami dari tananam Bidiovera, Jolawe, dan Tongje yang sudah mulai dilakukan penanaman di daerah Minggir dan sekitar lereng Merapi.


Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, saat ini sebagian besar perajin batik di Sleman memang masih menggunakan pewarna sintetis. kondisi tersebut disebabkan karena saat ini masih susah mencari bahan-bahan baku pewarna alami. “Tanaman bahan pewarna alami masih jarang, proses pembuatannya juga cenderung lebih lama serta harganya masih tinggi,” katanya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) Kabupaten Sleman berencana akan memberikan eco-label pada produk batik yang dibuat dengan menggunakan pewarna alami yang dibuat oleh para perajin di Kabupaten Sleman.Pemberian eco-label tersebut dilakukan guna memberikana jaminan keamanan pada konsumen serta untuk mendongkrak produktivitas produksi batik itu sendiri.“Kalau sudah diberi eco-label kan bisa diketahui bahwa produk batik tersebut ramah lingkungan,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Kabupaten Sleman, Pustopo, Rabu (7/12/2016).

Dikatakannya, di sisi lain langkah tersebut merupakan upaya penting yang harus dilakukan untuk menjaga daya saing penjualan dalam kancah internasional. Pasalnya, saat ini banyak negara-negara yang sudah menerapkan larangan untuk penggunaan pewarna sintetis. Contohnya Australia, dan sejumlah negara lain di Eropa, kata Pustopo lebih banyak peminat dari produk yang menggunakan pewarna alami. Meski demikian ia tidak memungkiri bahwa untuk penggunaan pewarna alami sendiri justru tidak banyak diminati oleh pembeli lokal, lantaran hasil warna dari pewarna alami cenderung kusam dan tidak cerah.

Namun demikian saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan bahan-bahan pewarna alami. Ke depan Disperindagkop dan UGM akan berencana membuat bahan pewarna alami instan yang sudah terstandarisasi. Sehingga warna-warna yang dihasilkan dari bahan pewarna tersebut dpat memenuhi standar kecerahan tertentu serta dapat mempermudah pekerjaan perajin agar tidak perlu repot untuk menumbuk dan menyeduh bahan untuk membuat pewarna alami sendiri.

Spunbond Murah Jakarta 

Minggu, 16 Juli 2017

Pemerintah Dorong Produksi Kantong Ramah Lingkungan

Sebuah pusat perbelanjaan modern di Banjarmaisn tidak menyediakan tas plastik | spunbond indonesia
spunbond indonesia

Biodegradable plastic merupakan inovasi baru kantong ramah lingkungan yang diproduksi oleh dua produsen tersebut menggunakan bahan dasar nabati, yaitu singkong."Kalau bisa, dalam waktu dua tahun ini, produknya 10 kali lipat makin banyak. Jadi, tidak hanya menggantikan untuk shopping bag tetapi juga packaging secara keseluruhan, dan tidak hanya di pasar modern tetapi juga tradisional,” papar Airlangga.

Pemerintah menyadari bahwa sulit menghapus penggunaan produk plastik secara keseluruhan. Namun, yang paling memungkinkan adalah memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), mendaur ulang sampah plastik (recycle), serta mengembalikan ke alam (return) melalui penguraian alami (biodegradable).

Dengan itu, diharapkan persoalan sampah plastik dapat ditemukan solusinya dan tidak lagi menjadi penyebab pencemaran lingkungan.Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, salah satunya dengan meminta produsen biodegradable plastic atau plastik yang mudah terurai secara alami untuk meningkatkan produksinya.

Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian lingkungan hidup.
“Kami mendukung pabrik ini agar terus ekspansi dan mengembangkan teknologinya. Potensi investasinya masih cukup besar,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto saat mengunjungi PT Inter Aneka Lestari Kimia dan PT Harapan Interaksi Swadaya di Tangerang, Banten, Senin (8/5/2017).

ACE Dukung Program Pemerintah Kurangi Penggunaan Sampah Plastik | spunbond indonesia

Seperti program Donasi Kemanusiaan melalui PMI yaitu donasi kembalian pelanggan di toko ACE Hardware dan Informa Furnishings seluruh Indonesia yang hasilnya akan disalurkan melalui PMI untuk membantu kegiatan kemanusiaan, seperti bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan pertolongan bencana dan kesehatan, Donasi satu unit ambulans kepada PMI Pusat.Trees for Tomorrow, Menuju satu juta Pohon yaitu pembagian bibit pohon gratis untuk ditanam kepada customer dan masyarakat.

Sumbangan furnitur dan pembangunan ruang belajar untuk program pendidikan informal melalui program Jendela Dunia dan Rumah Belajar Kawan Lama Foundation, Belanja Bersama Anak Yatim yaitu program yang bekerjasama dengan PKPU, Office 1 mengajak sebanyak 250 anak yatim berbelanja kebutuhan sekolah.Juga ada program CSR Rupiah untuk Rumah, yaitu pembangunan 25 rumah layak huni untuk keluarga prasejahtera di enam kota di Indonesia yaitu Surabaya, Bali, Batam, Medan, Yogyakarta, dan Bandung.

ACE Hardware mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik melalui penerapan plastik berbayar, penggunaan plastik ramah lingkungan biodegradable di semua toko serta mengadakan program khusus untuk tas belanja lipat atau foldable yang dapat digunakan ulang setiap berbelanja di ACE.Duty Store Manager ACE Hardware Cabang A Yani kilometer 6 Banjarmasin, Hengky Hendrawan, mengatakan semua kegiatan ini adalah wujud tanggung jawab sosial ACE Indonesia dalam bidang lingkungan hidup.

Bersama Kawan Lama Foundation, ACE Indonesia menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial. Kawan Lama Foundation ialah yayasan yang menaungi Kawan Lama Group untuk melakukan program corporate social responsibility (CSR) yang mendukung empat pilar kegiatan yakni pendidikan, lingkungan hidup, kemanusiaan dan pembangunan masyarakat.Brand yang tergabung dalam Kawan Lama Group antara lain ACE, Informa, Toys Kingdom, Office 1, Pendopo, Bike Colony, Dr Kong dan Chatime.Ditambahkan Corporate Marketing Director Kawan Lama Group, Nana Puspa Dewi, selain kegiatan ACE Bersih Indonesia, Kawan Lama Foundation juga telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Merawat Bumi dengan Pakaian Ramah Lingkungan | spunbond indonesia

Tak hanya karena iseng dan kebetulan mengerjakan tugas, Nidi rupanya punya pengalaman menarik ketika menggunakan pewarna kimia. Pernah suatu ketika, ia membuang bahan eksperimennya sembarangan. Akibatnya, tanaman dalam pot ibunya dan ikan-ikan di kolam mati. “Dari situ saya berpikir, mengapa tidak menggunakan bahan alam saja. Di negara kita sangat kaya dan aman untuk lingkungan,” ujar seniman Old Tjikko ini.

Pernah, Nidi mengikuti residensi untuk seniman di Islandia, yang membuatnya kebingunan mencari bahan pewarna alam. Tak hilang akal, dia mencoba buah-buahan dan sayuran sisa. Beberapa teman dan warga dengan senang hati memberikan sampah mereka. “Mereka senang mengetahui hasil warna dari makanan yang diberikan. Saat menguras kulkas adalah waktu menyenangkan untuk mendapat bahan pewarna.”

Pengalaman Nidi ini dibagikan dalam diskusi rangkaian acara yang digelar Goethe Institute. Bersama Nidi, hadir pula pembicara lain dari Jerman seperti Arianna Nicoletti, Isabella Deschamps (be able), Marina Chahboune (hessnatur Stiftung), Pola Fendel (Klederei), Lisa Jaspers (Folkdays), dan Indonesia. Mereka membeberkan pengalaman dan aktivitas fashion ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kulit bawang beserta kulit dan biji alpukat, bagi kebanyakan orang dianggap sampah belaka. Namun tidak, bagi Nidiya Kusmaya. Berkat kulit bawang dan aneka kulit, biji, dedaunan, dan sayur mayur yang ia peroleh—Nidi bisa menghasilkan warna-warna menarik untuk karyanya. Ia terapkan aneka warna dari sampah itu pada karya seni dengan medium tekstil.

Eksplorasi Nidi berawal dari tugas kuliah pewarnaan alam di Program Studi Kria, Fakultas Seni Rupa Dasar, Institut Teknologi Bandung. “Saat itu, saya cari bahan apa, saya lihat di pasar kok banyak kulit bawang merah. Lalu saya coba pakai itu sebagai bahan pewarna,” ujarnya kepada Mongabay, usai diskusi Sustainable, is Doable? di Goethe Institut, Sabtu, pekan lalu.

Dia pun bereksplorasi dengan sampah-sampah di sekelilingnya, mulai dari kantin penjual jus dan pasar di Kota Bandung. Makin lama, para pedagang makin senang hati memberikan sampah mereka. “Ambil saja,” ujar Nidi menirukan para pedagang.

Spunbond Indonesia 


Kamis, 13 Juli 2017

Pabrik Plastik Ini Kembangkan Plastik "Go Green"

 Kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar mendapat sambutan positif | Spunbond bags
spunbond bags

Bahan tersebut jika terkontaminasi langsung dengan makanan maka akan membahayakan kesehatan tubuh."Kami pakai bahan plastik murni, bukan daur ulang. Bahan plastik ini sama dengan bahan plastik pada umumnya, hanya saja kami menambah bahan tertentu yang menggunakan teknologi dari Kanada, ini yang membuat plastik aman untuk lingkungan," jelas pria 31 tahun itu.Lebih lanjut, beberapa keunggulan plastik go green ini adalah bisa terurai dalam tanah antara 24 - 36 bulan saja. Plastik ini juga lebih kuat dan aman untuk wadah makanan.

Sejauh ini plastik go green tersebut masih dipasarkan di kalangan pengusaha pasar moderen di seluruh Indonesia. Ia mengakui plastik jenis ini lebih mahal dibanding harga plastik pada umumnya.
"Kami berharap dengan kebijakan plastik berbayar jadi lebih banyak lagi produsen plastik sehat dan berkualitas, dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarat, sampai ke pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional," ujarnya.Meski tidak mudah, pihaknya optimistis bahwa kebijakan ini akan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi konsumsi plastik di Indonesia masih tergolong sangat besar dibanding negara-negara lainnya.

Menurut dia, masyarakat pun perlu lebih teliti menggunakan kantong plastik agar tidak membahayakann kesehatan dan alam.Hengky berbagi tips ciri kantong plastik sehat dan berkualitas bisa diketahui dengan cara 3D, yakni diraba, dicium, dan diterawang.Hengky memaparkan, plastik jika diraba terasa kasar dan diterawang ada bintik-bintik maka bisa mengandung pasir besi. Lalu jika plastik dicium berbau menyengat atau wangi maka plastk itu ditambah dengan bahan tambahan atau bahan daur ulang limbah rumah sakit, bungkus sabun dan sebagainya.

Kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar mendapat sambutan positif dari produsen plastik di Magelang, Jawa Tengah.Kebijakan tersebut dinilai menjadi motivasi mereka untuk berinovasi mengembangkan kantong plastik ramah lingkungan.Salah satunya, produsen plastik Sinar Joyoboyo Magelang yang sudah memproduksi kantong plastik berbasis lingkungan. Bahkan konsep tersebut sudah dipakai jauh sebelum kebijakan kantong plastik berbayar oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) awal 2016 ini.

Hengky Sidharta, CEO Sinar Joyoboyo Plastik, menjelaskan kantong plastik "go green" yang sudah diproduksi sejak dua tahun lalu itu mengadopsi kantong plastik serupa yang sudah banyak dipakai oleh masyarakat di luar negeri."Di luar negeri, tren memakai kantong ramah lingkungan sudah berlaku sejak lama. Maka kami juga harus mengembangkan sesegera mungkin di Indonesia. Setidaknya untuk mengurangi dampak sampah plastik," kata Hengky ditemui di kantornya, Rabu (24/2/2016).Dia mengemukakan, dampak sampah plastik memang buruk bagi alam lingkungan dan kesehatan manusia. Sebab hampir semua bahan-bahan plastik terbuat dari bahan kimia atau bahkan limbah daur ulang.

Mahasiswa Ciptakan Plastik Ramah Lingkungan dari Kulit Pisang | Spunbond bags

Selain menggunakan pati pisang, sekelompok mahasiswa Malang itu juga menambahkan co-enzim biotin. “Biotin merupakan vitamin yang larut dalam air. Penambahan ini dimaksudkan untuk membantu pertumbuhan mikroorganisme, sehingga jumlah bakteri meningkat dan ini akan lebih efektif saat mengurai limbah plastik,” tutup Rizki.

Kreasi unik ini merupakan penelitian dari lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, Malang, Jawa Timur. Mereka adalah Rizki Septian Candra, Himawan Auladana, Sellyan Lorenza Orlanda Putri, Abis Rinaldi dan Neno Retnowati.kantung plastik ketika belanja, botol air mineral, atau bungkus cemilan. Namun seperti yang kita tahu, sampah plastik tidak mudah diurai. Hal ini sangat berkaitan dengan kerusakan lingkungan.


Inilah yang membawa sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan Bioplastik Kulit Pisang (Biokuping) atau plastik berbahan dasar kulit pisang nangka yang ramah lingkungan.Plastik menjadi suatu bagian dalam keseharian kita seperti penggunaan Salah satu mahasiswa yang menggagas ide ini, Rizki Septian Candra mengatakan, ide menggunakan kulit pisang terlintas ketika melihat banyaknya limbah kulit pisang, khususnya pisang nangka yang tak dimanfaatkan.

“Limbah kulit pisang nangka kurang dimanfaatkan dengan baik dan kebanyakan dijadikan makanan ternak. Padahal, kulit pisang nangka memiliki kandungan pati yang cocok digunakan untuk pembuatan bioplastik dan tergolong limbah organik yang mudah terurai,” jelasnya seperti dilansir dari laman UB, Kamis (1/6/2017).Pengurai biokuping nantinya melibatkan bakteri tertentu penghasil senyawa yang mudah diserap tanaman. Berdasarkan penelitian, bakteri ini juga membantu dekomposisi dan mengurai residu pestisida di dalam tanah.

Mahasiswa FTP UB Ciptakan Alat Pengawet Bahan Makanan hingga Bioplastik | Spunbond bags

Yudistira menyebutkan, alat yang diciptakan ini memiliki beberapa bagian utama, yakni bagian pendingin dan saringan berisi gel dari alga Chlorella Sp. “Alga tersebut kami bentuk menjadi gel dan dimasukkan dalam penyaring. Fungsinya mengubah karbon dioksida menjadi oksigen sehingga ramah lingkungan,” ungkapnya.Alat ini sudah beberapa kali diuji coba danhasilnya sangat bagus. Karbon dioksida yang dihasilkan mesin kendaraan bermotor, mampu ditekan hingga lebih dari 50%. Selain itu, penggunaannya sangat mudah.

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, mampu membangun inovasi teknologi tepat guna yang sangat ramah lingkungan. Berbagai produk tersebut, dipamerkan secara terbuka di ajang 1st Young Scientist International in University of Brawijaya, Kamis (13/7/2017) di Kampus UB Malang.Salah satu temuan mahasiswa yang menarik dalam pameran tersebut adalah alat penyaring karbon dioksida dari hasil pembakaran mesin kendaraan bermotor menjadi oksigen. Alat ini diberi nama Conventer in The Exhaust of Carbon Dioxide Into Oxigen (COTREX C. D. I. O).

Salah seorang mahasiswa pencipta COTREX C. D. I. O, I Putu Yudistira menyebutkan, selama ini asap kendaraan bermotor selalu menjadi masalah karena mencemari lingkungan dengan karbon dioksida. “Bahkan, karbon dioksida ini juga memicu terjadinya pemanasan global dan berdampak kepada perubahan iklim,” paparnya.Penggunaan kendaraan bermotor juga sangat sulit dikendalikan karena sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Berangkat dari persoalan tersebut, Yudistira bersama teman satu kelompoknya, yaitu Umaina, Diniyah, dan I Putu Indra, menciptakan alat yang mampu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen.

Temuan lainnya adalah Biokuping, yakni produk plastik berbahan dasar limbah kulit pisang yang sangat ramah lingkungan. “Biokuping artinya Bioplastik Kulit Pisang,” ujar Sellyan Lorenza, anggota kelompok mahasiswa FTP UB yang menciptakan Bioplastik.Dia bersama anggota kelompok lainnya, yakni Anis Shafira Rinaldi, Neno Retnowati Choiriah, Rizki Septian, dan Himawan Aulanda, melakukan berbagai uji coba bahan limbah organik yang cocok untuk bahan pembuatan plastik.Hasilnya ditemukan bahan paling bagus untuk plastik adalah kulit pisang.

Spunbond bags