Banyak berdiri bangunan tempat usaha | Spunbond Printing
Dalam Raperda juga menegaskan pentingnya hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) terhadap dokumen rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Padang sebagai acuan dalam pembangunan.Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.15 /2011 tentang Pedoman Materi Muatan Raperda Bidang PPLH, Raperda PPLH berisi tentang perencanaan, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup di kota Padang didasarkan pada daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, serta pengendalian terhadap pencemaran dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.Pengendalian tersebut meliputi pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup melalui instrumen; kajian lingkungan hidup strategis, tata ruang, baku mutu lingkungan hidup (air, udara ambien, emisi, air limbah, air laut, dan gangguan).
Raperda juga berisi tentang kriteria baku kerusakan lingkungan, dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, SPPL), perizinan lingkungan, instrumen ekonomi lingkungan, analisis resiko lingkungan dan audit lingkungan.“Muatan yang diatur dalam Ranperda PPLH ini akan disesuaikan dengan karakteristik pembangunan Kota Padang, kearifan lokal yang melekat dimasyarakatnya dan termasuk rencana investasi kedepan agar terwujudnya pembangunan yang ramah lingkungan,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Raperda PPLH Balegda DPRD Kota Padang Elly Trisyanti mengatakan pembahasan Raperda sempat tertunda di tahun 2013, pembahasannya baru rampung sekitar tigapuluh persen.
Muatan Raperda ini mesti mencangkup segala bentuk tantangan lingkungan di Kota Padang. Bagaimana regulasi dapat sinergi dengan pembangunan, sehingga tidak merusak lingkungan.“Kunci pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup hidup itu adalah manusia, maka regulasi ini akan menata perilaku manusia dalam pemanfaatan lingkungan hidup khususnya di Kota Padang. Pengaturan tersebut harus menjadi pedoman bagi instansi dan SKPD lainnya di Kota Padang dalam pemberian izin pembangunan dan sebagainya,” tegas Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Kota Padang tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2010 pertumbuhan ekonomi pasca gempa turun drastis sampai 4,28%, dan setelah dilakukan rehabilitasi dan rekontruksi, pertumbuhan ekonomi naik tajam dan terus naik sampai sekarang.Pembangunan tersebut tentu berdampak pada kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Kota Padang melalui Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Kota Padang sedang membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Padang.
Raperda itu sebagai penjabaran dari Pasal 63 ayat (3) UU No 32 Tahun 2009 tentang PPLH yang menyatakan, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan berwenang menetapkan kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di tingkat kabupaten/kota.Kepala Bapedalda Kota Padang, Edi Hasmi, saat diwawancarai Mongabay pada Jumat, (27/03/2015) mengatakan Raperda PPLH memuat instrumen pencegahan kerusakan dan pencemaran lingkungan, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Padang yang terintegrasi dengan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Plastik Dapat Dijadikan Bahan Baku Pembuat Jalan | Spunbond Printing
Jalan yang dibangun dengan campuran plastik usianya lima kali lipat lebih kuat ketimbang aspal biasa. Daya tahan campuran plastik untuk membuat jalan sudah dapat dibuktikan secara ilmiah, dan beberapa negara seperti India serta Afrika telah menerapkan hal tersebut. Menurut Zainal, apabila Kementerian Pekerjaan Umum dapat memanfaatkan hal ini maka biaya pembuatan jalan bisa berkurang sebesar 10 persen karena diganti dengan plastik."Jadi, satu ton plastik untuk satu kilometer jalan raya, dan semua plastik bisa masuk kesitu tanpa menimbulkan dampak ke lingkungan karena plastik dilelehkan," kata Zainal.Zainal mengatakan, untuk menanggulangi sampah plastik, Indonesia harus mendirikan industri daur ylang yang representatif di setiap kota. Plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat, misalnya saja dijadikan vas bunga, kantong kresek, maupun bahan bakar minyak. Menurutnya, bahan baku plastik adalah yang paling ramah lingkungan karena tidak mengeksploitasi alam secara besar-besaran. Selain itu, proses produksinya paling hemat energi dibandingkan kertas, besi, maupun aluminium.
Kepala Bidang Riset dan Pengembangan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Zainal Abidin mengatakan, inovasi daur ulang plastik sangat beragam salah satunya yakni untuk membuat jalan raya. Penggantian aspal dengan plastik akan lebih kuat dan awet, serta tidak membahayakan lingkungan."Plastik dicacah kemudian dimasukkan ke campuran batu yang dipanasi, nanti batu tersebut akan terlapisi plastik dan apabila hujan airnya tidak akan masuk ke batuan sehingga aspal tidak mengelupas," ujar Zainal di Jakarta, Ahad (24/7).
Tas Kerajinan dari Serat Alami di Sleman | Spunbond Printing
Selain pasar dalam negeri seperti Yogyakarta, Bali dan Jakarta, produk kerajinan serat alami itu juga sudah merambah ke mancanegara mulai dari Jamaika, Amerika Serikat, hingga Australia. Pemilik galeri Ibu Daryati menuturkan bisnis kerajinan serat alami itu dilakukannya karena juga ingin memberdayakan masyarakat sekitarnya. Terlebih, bahan dasarnya mudah didapat."Karena bahan kerajinannya bahan alami dan biar orang-orang desa bisa dapat rezekinya. Daripada nggak bermanfaaat ya dimanfaatkan," kata DaryatiJelang Lebaran, ia menambahkan, omzet bisnis tas serat alami itu naik hampir 4 sampai 5 kali lipat. Kendati demikian, menurutnya menjalankan bisnis tidaklah mudah dan ada pasang surutnya. Sebelum banting setir menggeluti kerajinan serat alami, bisnisnya hampir bangkrut akibat kirisis moneter 1997 lalu.
Tim Safari Ramadan singgah di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai provinsi penuh kreativitas, termasuk dalam pengolahan serat-serat menjadi kerajinan. Berbagai macam kerajinan tas hingga pernak-pernik dibuat dari pandan laut, enceng gondok dan lidi.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (27/6/2013), berbagai macam model tas dipamerkan di Pusat Kerajinan Serat Alami Sleman. Selain unik dan modelnya yang menarik tas berbahan alami yang dibuat dari pandan laut, enceng gondok, lidi, hingga anyaman bambu, itu ramah lingkungan.
Spunbond Printing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar