Sebuah pusat perbelanjaan modern di Banjarmaisn tidak menyediakan tas plastik | spunbond indonesia
Biodegradable plastic merupakan inovasi baru kantong ramah lingkungan yang diproduksi oleh dua produsen tersebut menggunakan bahan dasar nabati, yaitu singkong."Kalau bisa, dalam waktu dua tahun ini, produknya 10 kali lipat makin banyak. Jadi, tidak hanya menggantikan untuk shopping bag tetapi juga packaging secara keseluruhan, dan tidak hanya di pasar modern tetapi juga tradisional,” papar Airlangga.
Pemerintah menyadari bahwa sulit menghapus penggunaan produk plastik secara keseluruhan. Namun, yang paling memungkinkan adalah memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), mendaur ulang sampah plastik (recycle), serta mengembalikan ke alam (return) melalui penguraian alami (biodegradable).
Dengan itu, diharapkan persoalan sampah plastik dapat ditemukan solusinya dan tidak lagi menjadi penyebab pencemaran lingkungan.Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, salah satunya dengan meminta produsen biodegradable plastic atau plastik yang mudah terurai secara alami untuk meningkatkan produksinya.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian lingkungan hidup.
“Kami mendukung pabrik ini agar terus ekspansi dan mengembangkan teknologinya. Potensi investasinya masih cukup besar,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto saat mengunjungi PT Inter Aneka Lestari Kimia dan PT Harapan Interaksi Swadaya di Tangerang, Banten, Senin (8/5/2017).
ACE Dukung Program Pemerintah Kurangi Penggunaan Sampah Plastik | spunbond indonesia
Seperti program Donasi Kemanusiaan melalui PMI yaitu donasi kembalian pelanggan di toko ACE Hardware dan Informa Furnishings seluruh Indonesia yang hasilnya akan disalurkan melalui PMI untuk membantu kegiatan kemanusiaan, seperti bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan pertolongan bencana dan kesehatan, Donasi satu unit ambulans kepada PMI Pusat.Trees for Tomorrow, Menuju satu juta Pohon yaitu pembagian bibit pohon gratis untuk ditanam kepada customer dan masyarakat.
Sumbangan furnitur dan pembangunan ruang belajar untuk program pendidikan informal melalui program Jendela Dunia dan Rumah Belajar Kawan Lama Foundation, Belanja Bersama Anak Yatim yaitu program yang bekerjasama dengan PKPU, Office 1 mengajak sebanyak 250 anak yatim berbelanja kebutuhan sekolah.Juga ada program CSR Rupiah untuk Rumah, yaitu pembangunan 25 rumah layak huni untuk keluarga prasejahtera di enam kota di Indonesia yaitu Surabaya, Bali, Batam, Medan, Yogyakarta, dan Bandung.
ACE Hardware mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik melalui penerapan plastik berbayar, penggunaan plastik ramah lingkungan biodegradable di semua toko serta mengadakan program khusus untuk tas belanja lipat atau foldable yang dapat digunakan ulang setiap berbelanja di ACE.Duty Store Manager ACE Hardware Cabang A Yani kilometer 6 Banjarmasin, Hengky Hendrawan, mengatakan semua kegiatan ini adalah wujud tanggung jawab sosial ACE Indonesia dalam bidang lingkungan hidup.
Bersama Kawan Lama Foundation, ACE Indonesia menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial. Kawan Lama Foundation ialah yayasan yang menaungi Kawan Lama Group untuk melakukan program corporate social responsibility (CSR) yang mendukung empat pilar kegiatan yakni pendidikan, lingkungan hidup, kemanusiaan dan pembangunan masyarakat.Brand yang tergabung dalam Kawan Lama Group antara lain ACE, Informa, Toys Kingdom, Office 1, Pendopo, Bike Colony, Dr Kong dan Chatime.Ditambahkan Corporate Marketing Director Kawan Lama Group, Nana Puspa Dewi, selain kegiatan ACE Bersih Indonesia, Kawan Lama Foundation juga telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial lainnya.
Merawat Bumi dengan Pakaian Ramah Lingkungan | spunbond indonesia
Tak hanya karena iseng dan kebetulan mengerjakan tugas, Nidi rupanya punya pengalaman menarik ketika menggunakan pewarna kimia. Pernah suatu ketika, ia membuang bahan eksperimennya sembarangan. Akibatnya, tanaman dalam pot ibunya dan ikan-ikan di kolam mati. “Dari situ saya berpikir, mengapa tidak menggunakan bahan alam saja. Di negara kita sangat kaya dan aman untuk lingkungan,” ujar seniman Old Tjikko ini.
Pernah, Nidi mengikuti residensi untuk seniman di Islandia, yang membuatnya kebingunan mencari bahan pewarna alam. Tak hilang akal, dia mencoba buah-buahan dan sayuran sisa. Beberapa teman dan warga dengan senang hati memberikan sampah mereka. “Mereka senang mengetahui hasil warna dari makanan yang diberikan. Saat menguras kulkas adalah waktu menyenangkan untuk mendapat bahan pewarna.”
Pengalaman Nidi ini dibagikan dalam diskusi rangkaian acara yang digelar Goethe Institute. Bersama Nidi, hadir pula pembicara lain dari Jerman seperti Arianna Nicoletti, Isabella Deschamps (be able), Marina Chahboune (hessnatur Stiftung), Pola Fendel (Klederei), Lisa Jaspers (Folkdays), dan Indonesia. Mereka membeberkan pengalaman dan aktivitas fashion ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kulit bawang beserta kulit dan biji alpukat, bagi kebanyakan orang dianggap sampah belaka. Namun tidak, bagi Nidiya Kusmaya. Berkat kulit bawang dan aneka kulit, biji, dedaunan, dan sayur mayur yang ia peroleh—Nidi bisa menghasilkan warna-warna menarik untuk karyanya. Ia terapkan aneka warna dari sampah itu pada karya seni dengan medium tekstil.
Eksplorasi Nidi berawal dari tugas kuliah pewarnaan alam di Program Studi Kria, Fakultas Seni Rupa Dasar, Institut Teknologi Bandung. “Saat itu, saya cari bahan apa, saya lihat di pasar kok banyak kulit bawang merah. Lalu saya coba pakai itu sebagai bahan pewarna,” ujarnya kepada Mongabay, usai diskusi Sustainable, is Doable? di Goethe Institut, Sabtu, pekan lalu.
Dia pun bereksplorasi dengan sampah-sampah di sekelilingnya, mulai dari kantin penjual jus dan pasar di Kota Bandung. Makin lama, para pedagang makin senang hati memberikan sampah mereka. “Ambil saja,” ujar Nidi menirukan para pedagang.
Spunbond Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar