Rabu, 12 Juli 2017

Ramah Lingkungan, Kantong Platik Ini Bisa Dimakan!

Pria asal India membuat kantong plastik yang dapat dimakan | spunbond bag jakarta

spunbond bag jakarta

Setelah melakukan berbagai percobaan, Hedge sukses membuat kantong plastik tanpa memakai bahan kimia. Ia mencampurkan 12 bahan organik, seperti kentang, tepung tapioka, singkong, jagung, minyak sayur, pisang, dan minyak bunga, untuk menghasilkan plastik yang ramah lingkungan.

Meski dibuat dari bahan alami, kantong plastik tersebut tetap bisa dipakai seperti plastik pada umumnya. Plastik tersebut bisa dihancurkan dengan cara dibakar tanpa meninggalkan sisa racun. Selain itu, plastik tersebut aman dikonsumsi hewan.

“Kami tidak memakai bahan kimia sedikit pun dalam membuat kantong plastik ini. Bahkan cat yang dipakai untuk mewarnainya dibuat dari bahan alami,” tutur Ashwath Hedge, seperti dilansir Oddity Central, Rabu (7/12/2016).Sebelum dipasarkan, kantong plastik ramah lingkungan itu telah diuji oleh The Karnataka State Pollution Control Board (KSPCB). Hasil uji tersebut menyatakan jika kantong plastik buatan Hedge bebasa dari bahan kimia dan tidak akan mencemari lingkungan.

Satu lembar kantong plastik tersebut dijual seharga Rp3000. Meski harganya jauh lebih mahal dari plastik biasa, kantong plastik itu bisa menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Ashwath Hedge, pria asal India membuat kantong plastik yang dapat dimakan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah plastik yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

Hedge mendapat ide membuat kantong plastik dari bahan organik lantaran adanya larangan penggunaan plastik di beberapa kota di India. Ia melakukan berbagai macam percobaan di laboratorium perusahaannya, EnviGreen, selama empat tahun untuk menghasilkan kantong plastik yang aman bagi lingkungan.

Ahok Cenderung Terapkan Program Plastik Ramah Lingkungan | spunbond bag jakarta

"Iya (tak akan menerapkan plastik berbayar) karena (plastik ramah lingkungan) lebih baik daripada plastik berbayar," kata dia.Sebelumnya Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp200 per lembar untuk mengurangi limbah plastik mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

"Nilai yang disepakati yakni minimal Rp200 per kantong plastik, itu sudah termasuk PPN. Masih di bawah rata-rata biaya poduksi kantong plastik. Jadi, masih ada biaya yang ditanggung oleh kami. Nanti akan dievaluasi kembali setelah uji coba berjalan minimal tiga bulan," kata Roy N. Mandey Ketua Umum Aprindo saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Roy menjelaskan, kesepakatan tersebut diperoleh usai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Selasa (16/2).Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama cenderung tidak akan menerapkan program plastik berbayar yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ahok memilih menerapkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah yang mengatur penggunaan plastik yang ramah lingkungan."Saya katakan Jakarta itu lebih maju, edaran menteri kan boleh tak menggunakan plastik ramah lingkungan asal nyumbang Rp 200. Nah Jakarta tak mau," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/2).

Ahok, sapaan Basuki, mengatakan apabila tempat perbelanjaan tak menyediakan plastik ramah lingkungan, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengenakan denda mulai Rp 5 juta sampai Rp 25 juta.Meski tak akan menuruti aturan pemerintah pusat, Ahok mengaku tak melarang tempat perbelanjaan untuk memberikan tarif pada plastik yang mereka sediakan. Jika dihitung, Ahok menduga harga plastik ramah lingkungan ada di kisaran Rp 800.

LIPI untuk Plastik Ramah Lingkungan | spunbond bag jakarta

Plastcizer adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam formulasi plastik untuk menambah sifat kelenturan plastik, terutama jenis plastk polivinil klorida (PVC). Beberapa jenis plasticizer yang umum digunakan saat ini adalah turunan phthalate yang bisa menyebabkan gangguan reproduksi dan hormonal pada kesehatan manusia.

Penggunaannya sudah dilarang di banyak negara, terutama Uni Eropa.Inovasi LIPI lainnya adalah bioplastik berbahan dasar tapioka, selulosa dan poliasam laktat. Bioplastik ini bisa menjadi alternatif pengganti plastik konvensional sebab sifatnya mudah terurai secara sempurna oleh mikroba dalam tanah atau air.

Teknologi ketiga adalah mobile insenerator. Agus menjelaskan sifat limbah plastik yang ringan namun volumenya tinggi sehingga tidak ekonomis jika diolah secara terpusat. Jika limbah dibakar di lingkungan terbuka, itu juga berbahaya karena menimbulkan gas dioksin dan furan yang memicu kanker.

Mobile insenerator adalah alat pengolah limbah, termasuk limbah plastik yang bisa berpindah-pindah tempat sesuai dengan kebutuhan. Pengolahan limbah plastik dengan menggunakan mobile insenerator dapat membantu untuk mengatasi permasalahan limbah plastik yang dikumpulkan pada beberapa tempat. Insenerator ini dapat mengolah sampah plastik tanpa perlu khawatir timbulnya gas dioksin yang berbahaya.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan setidaknya tiga inovasi untuk meminimalisir permasalahan lingkungan akibat sampah plastik. Ketiganya adalah plasticizer dari turunan minyak sawit, bioplastik, dan mobile insenerator.Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Agus Haryono mengatakan plastik terbuat dari minyak bumi melalui proses polimerisasi dimana ikatan kimia pada polimer terebut sangat kuat dan sulit diputuskan.

Proses penguraian sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Penguraian itu semakin sulit karena penambahan bahan-bahan kimia, seperti pelentur (plasticizer), antioksidan, stabilizer, dan kandungan aditif lainnya.

Spunbond bag jakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar