Kamis, 06 Juli 2017

Senangnya Belanja Tanpa Kantong Plastik

Menyiapkan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik | Jual spunbond motif
jual spunbond motif

Dengan riang kamipun berangkat untuk shopping. Setelah capek menemani memilih-milih baju, akhirnya kami pergi ke kasir. Sang kasir menghitung berapa uang yang harus saya keluarkan untuk menebus baju-baju itu, dan petugas di sampingnya mulai mengeluarkan tas kresek ukuran besar untuk tempat baju-baju itu. Saya bilang, “maaf mbak tidak usah pake kantong plastik, kami sudah membawa tas sendiri”. Awalnya kasir itu memandang heran, tapi dia berujar, “wah terima kasih pak, kalau banyak pembeli seperti bapak, kami bisa hemat plastik dong…”. Saya hanya tersenyum mendengar celetukan sang kasir itu.


Nada, anak saya yang tertua, langsung memindahkan barang belanjaan ke tas yang kami bawa. Kamipun meningggalkan mall itu dengan tersenyum, karena kami sudah mencoba berbuat mengurangi sampah plastik. Paling tidak hari itu kami bisa menghemat 5 kantong plastik yang biasanya diberikan oleh penjual. Semua belanjaan kami sudah masuk dalam tas yang bisa dipakai berulang kali. Saya senang dan bangga, karena anak-anak saya mulai memahami artinya “berbuat kecil untuk alam”.

Di suatu hari yang cerah saya menemani dua anak saya untuk membeli baju di sebuah mall ternama di Kota Malang. Hal yang membuat semangat saya menemani kedua anak saya itu adalah dari rumah kami sudah menyiapkan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik atau tas kresek yang biasa diberikan oleh penjual. Anak saya yang dulunya ‘malu’ jika belanja dengan membawa tas sendiri, kini sepertinya sudah mulai enjoy setelah terus menerusi saya cekokin tentang bahaya sampah plastik.

Ayo Kurangi Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai untuk Berbelanja | Jual spunbond motif

Yang lebih menakutkan proses daur ulang plastik kresek ini kerap menggunakan bahan kimia.Kemasan plastik berbahan PVC pun tak sepenuhnya aman. Monomer PVC dapat terlepas ke dalam makanan bila berinteraksi dengan bahan yang berminyak atau berlemak atau mengandung alkohol, terlebih dalam keadaan panas.Produksi plastik PVC melibatkan bahan penstabil berupa timbal (Pb), kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan.
Ada juga serta senyawa kimiawi ester ptalat dan ester adipat yang membuat Plastik lentur. Bahan-bahan tambahan itu bisa terlepas dan bercampur dengan makanan sehingga berisiko membahayakan kesehatan. Timbal adalah racun yang merusak ginjal, cadmium dapat menjadi racun bagi ginjal dan memicu kanker, senyawa ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin.

Sementara di lapangan terdapat fakta meningkatnya volume sampah plastik di Jakarta. Penelitian oleh Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI) menunjukkan bahwa komposisi jenis sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang (Bekasi) terdiri dari sampah organik 67%, plastik 17%, kertas 6%, logam 0,4%, karet 1,5%, tekstil 7%, kaca 0,9%, dan lain-lain 0,5%.

Volume besar sampah di Jakarta sebagian berupa sampah plastik. Sampah plastik ini merupakan bekas alat keperluan kantor sampai rumahtangga. Sampah plastik ini berupa bekas pembungkus makanan dan minuman kemasan. Sampah plastik dari rumah tangga paling sering berupa plastik bekas kantong berbelanja sekali pakai. Menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk tempat belanjaan sekilas memang praktis, tapi itu bisa menjadi awal dari bencana lingkungan.

Selain membuat buruk pemandangan, sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat memperburuk kualitas lingkungan. Karena sifatnya yang tak mudah hancur, sampah plastik yang tertimbun sembarangan akan menjadi sarang penyakit, sarang nyamuk, sarang lalat.Beberapa saat lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan penelitian tentang bahaya plastik terhadap kesehatan. 

Hasilnya menyebutkan ada banyak jenis kemasan plastik berbahaya beredar di pasaran.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab, BPOM pun memperingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan kemasan plastik untuk makanan. Beberapa jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Itu di antaranya termasuk kantong plastik kresek serta kemasan plastik. Benda ini berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC) yang umumnya hanya sekali pakai, setelah itu dibuang, dan tak lama nasibnya berakhir di keranjang sampah.

Hasil penelitian BPOM mengungkap kalau kantung plastik kresek banyak dibuat dari plastik bekas yang riwayat penggunaannya tak jelas. Ia diproduksi melalui proses daur ulang bahan-bahan plastik bekas, sehingga tak menjamin kebersihan. Ia bisa saja itu berasal dari bekas wadah limbah berbahaya seperti pestisida dan logam berat, limbah rumah sakit atau kotoran.

Kantong Plastik Berbayar ,Peluang Bisnis Baru untuk Usaha Mikro | Jual spunbond motif

Dia menyebut, dengan adanya aturan tersebut maka masyarakat dipaksa untuk mengurangi konsumsi kantong plastik. Namun kata dia, harga plastik berbayar masih terlalu murah. "Seharusnya dibikin saja semahal-mahalnya, supaya orang tidak beli. Kalau masih sekitar Rp200, bagi sebagian orang itu tidak masalah. Mereka rela bayar," ucapnya.Lebih lanjut, kebijakan ini juga akan memicu kreativitas masyarakat untuk memproduksi sendiri kantong atau keranjang belanjaan yang lebih kokoh dengan bahan yang ramah lingkungan. Pasalnya, masyarakat akan lebih memilih membawa wadah permanent dari rumah, ketimbang mengeluarkan uang untuk membeli kantong plastik. UMKM, sebut dia,  akan banyak membuat tas dan keranjang belanjaan yang akan dijual sebagai pengganti kantong plastik.


“Nantinya akan banyak pengusaha mikro yang membuat tas atau keranjang belanjaan. Kreativitas akan muncul. Tas-tas itu akan dibuat unik dengan berbagai gambar dan ornament. Bahkan ini bisa menjadi oleh-oleh untuk wisatawan. Apalagi kalau tas atau keranjang itu unik, dengan gambar ikon Pontianak seperti Tugu Khatulsitiwa atau motif etnik,” jelas dia.Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak, Haryadi. Dia menyebut ke depan masyarakat akan terbiasa membawa tempat khusus dari rumah untuk wadah belanjaan. Tempat yang itulah, lanjut dia, bersumber dari sampah plastik yang didaur ulang oleh pelaku usaha mikro.

Kimia yang juga rektor Universitas Tanjungpura Thamrin Usman mendukung penuh langkah pemerintah menerapkan kantong plastik berbayar di setiap retail. Menurutnya kebijakan ini adalah langkah maju untuk pelestarian lingkungan sekaligus memajukan ekonomi masyarakat kecil."Selama ini Indonesia adalah salah satu penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Ini karena kantong plastik di toko dan warung dikasih gratis. Orang tinggal pakai lalu buang. Tidak heran kalau banyak sekali sampah plastik kita," ujarnya kepada Pontianak Post.

Jual Spunbond Motif 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar