Kamis, 20 Juli 2017

YLKI Protes Peretail Gratiskan Kembali Kantong Plastik

 YLKI protes keras ketika kantong plastik digratiskan lagi | Tas Promosi
Tas Promosi

Bagaimanapun, Tulus mengerti kegelisahan pengusaha. Program ini, menurut dia, memang harus punya landasan hukum yang lebih kuat ketimbang sekadar surat edaran pejabat eselon I. "Jika tidak ada peraturan menteri, bisa-bisa minimarket-nya yang digugat karena minta pungutan tanpa dasar hukum," tuturnya.Ia menambahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus cepat tanggap menerbitkan aturan baru.

“Pemerintah dan peretail harus segera duduk bersama agar program ini lebih optimal,” ucapnya.Sebelumnya, program plastik berbayar telah dilakukan sebagai uji coba sejak 21 Februari 2016. Sejak itu, toko-toko retail modern wajib mengenakan harga Rp 200 per lembar kantong kresek.
Belakangan, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik berbayar.

Langkah tersebut diambil menyusul adanya pro-kontra yang terjadi di berbagai daerah. “Setelah mempertimbangkan secara masak dampak yang berkembang, kami memutuskan menggratiskan kembali kantong plastik di seluruh retail modern mulai 1 Oktober 2016 hingga diterbitkannya peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan yang berkekuatan hukum,” kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memprotes penghentian program kantong plastik berbayar oleh peretail mulai 1 Oktober 2016. Keputusan ini dinilai sebagai kemunduran bagi upaya mengurangi sampah plastik. "Ini sebuah kemunduran, YLKI protes keras ketika kantong plastik digratiskan lagi," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dihubungi, Senin, 3 Oktober 2016. Tulus menuturkan, berdasarkan survei YLKI yang dilakukan pada April 2016, konsumen mulai mengubah gaya hidupnya membawa kantong belanja dari rumah.

Saat itu, dari 222 responden yang disurvei di Jakarta, sebanyak 44 orang sudah menyatakan akan membawa kantong sendiri saat akan berbelanja. "Ini harusnya dilanjutkan hingga menjadi kebiasaan bagi lebih banyak konsumen," ujarnya.Apalagi, Tulus menyebutkan, masyarakat Indonesia tergolong sangat rakus mengkonsumsi plastik. Dalam setahun, sampah plastik yang dihasilkan mencapai 9,8 miliar bungkus, alias nomor dua di dunia setelah Cina.

Kantong Plastik Berbayar Digugat ke MA | Tas Promosi

"Selayaknya penyerahan kunci dari bangunan dalam hal kebendaan saja," ujar Aqil.Selain itu, surat edaran kantong plastik berbayar juga dianggap bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata.  Hal ini karena barang yang mencemari lingkungan seharusnya tidak boleh diperjualbelikan, termasuk kantong plastik. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah jelas menyatakan kantong plastik adalah sumber sampah yang tidak dapat diurai bumi dan memiliki kontribusi 14 persen dari total jumlah sampah di Indonesia.

Para penggugat berharap, MA menyatakan surat edaran tidak sah dan pemerintah menerbitkan kembali aturan yang jauh lebih efektif dan kongkret untuk mencegah dampak yang disebabkan oleh kantong plastik.Kantong plastik berbayar ini telah berlaku sejak tanggal 21 Februari 2016, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Sejumlah advokat menggugat Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar ke Mahkamah Agung (MA).Gugatan telah dilayangkan lewat Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (18/4/2016)."Surat Edaran bertentangan dengan Pasal 612 KUH Perdata. Oleh sebab itu, kami gugat ke MA," ujar salah satu advokat yang menggugat, Mohammad Aqil lewat keterangan persnya, Selasa (19/4/2016).

Selain Aqil, ada pula delapan advokat lainnya, yakni Ronny Asril, Harry Syahputra, Wibisono Oedoyo, Endang Suparta, Abdul Lukman Hakim, Muhammad Irfan Elhadi, Suwirman Sikumbang dan Roni Saputra.Dalam pasal yang dimaksud, negara menjamin kewajiban sang penjual untuk menyerahkan kebendaan secara nyata dan utuh kepada tiap pembeli. Kantong plastik itu pun dianggap bagian yang tidak terpisahkan dari kewajiban penjual.

Kantong Plastik Kembali Berbayar Setelah Terbit Permen | Tas Promosi

"Secara nasional ternyata program ini disambut baik oleh masyarakat. Telah terjadi penurunan penggunaan kantong plastik," ujar Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, seusai pertemuan. Setiap daerah percontohan, lanjut Hikmat, menyampaikan angka penurunan tersebut. Untuk Kota Bandung penurunannya mencapai sekitar 42 persen. BPLHD juga dimintai masukan sebagai bahan penyusunan permen.Hikmat menegaskan Pemerintah Kota Bandung akan menunggu permen LHK.

Meski ada daerah yang melarang penggunaan kantong plastik per 1 Juni seperti Banjarmasin, Kota Bandung masih menghormati keputusan sebagian pengusaha yang saat ini ‎menggratiskan kembali kantong plastik. "Kita punya perda No. 17/2012 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik. Namun, tidak mengatur harga," kata dia. Perda tersebut, lanjut Hikmat, berisi imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Termasuk terkait uang hasil penjualan kantong plastik, tidak ada satu daerah pun yang menerima. "Uang tersebut dikelola peritel.

Jadi tidak ada satu pun pemerintah yang mengelolanya," kata dia. Program kantong plastik berbayar akan segera diatur melalui peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Di dalamnya akan diatur pula tentang harga kantong plastik yang saat uji coba 21 Februari-31 Mei 2016 minimal Rp 200 dan berbeda di setiap daerah. ‎Hal tersebut terungkap dalam rapat evaluasi tentang kantong plastik berbayar yang dilangsungkan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu, 8 Juni 2016.

Tas Promosi 

Rabu, 19 Juli 2017

Pemerintah Kota Bandung larang pedagang gunakan kemasan styrofoam

Emil menyarankan kepada para pedagang untuk menggunanakan kemasan lain | Spunbond Tangerang

Spunbond Tangerang

Emil mengatakan, pihaknya akan meminta BPLHD Kota Bandung untuk segera mensosialisasikan aturan pelarangan styrofoam kepada para pedagang. Sehingga per 1 November aturan tersebut dapat segera diberlakukan. " BPLH saya beri waktu dua minggu untuk mensosialisasikan di media. Pedagang diminta untuk segera menyesuaikan," katanya.Disinggung terkait alternatif kemasan sebagai pengganti styrofoam, Emil menyarankan kepada para pedagang untuk menggunanakan kemasan ramah lingkungan.

Emil menyebut alternatifnya dapat menggunakan piring. Adapun jika makanan dibawa pulang (take away) dapat menggunakan karton tebal yang bisa membawa makanan basah."Contoh Saya pernah makan seblak di Tamansari foodcourt itu. Dia (pedagang) pakai dasarnya dari piring kemudian diatasnya pakai 'pincuk cau' (daun pisang). Take away dia bisa menggunakan bungkus kertas yang tebal atau kertas nasi, itu gak masalah," katanya.Emil melanjutkan, jika saat aturan diberlakukan ada pedagang yang masih membandel menggunakan kemasan styrofoam, pihaknya akan memberikan sanksi.

Jika surat peringatan tak digubris, akan diberikan sanksi paling berat yakni pencabutan izin usaha. "Kalau ada melanggar beri sanksi tiga tahap, surat peringatan pertama, kedua dan ketiga. Jika masih membandel akan diberi sanksi admisntiratif atau perizinan kita upayakan. Kalau pedagang kecil diperingati langsung nurut. Nah dari pengalaman biasanya restoran-restoran besar yang biasanya enggak nurut," kata Emil.Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan pelarangan penggunaan styrofoam sudah melalui sejumlah pertimbangan.

Pertimbangan yang pertama yakni dari sisi kesehatan. Penggunaan styrofoam dinilai membahayakan kesehatan karena dapat memicu penyakit kanker."Styrofoam berbahaya untuk kesehatan apabila banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Dalam kandungan styrofoam itu ada zat kimia, kalau dia menguap bisa kanker bagi yang makan," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (13/10).

Selain itu, tingginya produksi sampah styrofoam yang dihasilkan menjadi salah satu pertimbangan penerapan aturan tersebut. Dari hasil riset yang dilakukan menunjukan bahwa penyebab terhambatnya aliran air sungai yang meluap dan menyebabkan banjir di Kota Bandung disebabkan karena sampah styrofoam. "Dalam pengelola lingkungan di Bandung hampir dominasi sampah itu terutama di sungai adalah sampah dari styrofoam yang tak mungkin terurai," katanya.

Tas kresek pasar swalayan kini tidak gratis | Spunbond Tangerang 
Hasilnya telah disosialisasikan melalui surat edaran KLHK kepada Kepala Daerah melalui surat nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tertanggal 17 Februari 2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.Selama masa uji coba, kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey, pemerintah, BPKN, YLKI, dan Aprindo sepakat bahwa pengusaha ritel modern tidak lagi menyediakan kantong plastik secara cuma-cuma untuk konsumen.

"Mekanismenya sama seperti membeli produk lainnya, kasir akan scan barcode kantong plastik dan bukti pembayarannya akan tertera pada struk belanja," katanya.Roy juga menjelaskan bahwa spesifikasi kantong plastik yang digunakan ritel modern juga telah ditentukan, yaitu hanya yang ramah lingkungan, yakni menimbulkan dampak lingkungan paling minimal serta memenuhi standar nasional yang ditetapkan pemerintah.Hal itu tidak jadi soal karena beberapa anggota Aprindo memang sudah menggunakan plastik jenis oxo biodegradable yang lebih mudah terurai.

Konsumen tempat perbelanjaan, baik pasar swalayan maupun minimarket, kini tidak lagi mendapatkan kantong plastik atau tas kresek untuk membawa barang belanjaan secara gratis.Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp200 per buah untuk mengurangi limbah plastik mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Sejumlah kota telah melakukan seremonial pencanangan tas kresek berbayar itu meski dengan harga yang berbeda.Saat ini pelaksanaan ketentuan itu masih uji coba. Jika tidak ada masalah, ketentuan itu terus berlanjut, antara lain dengan akan diatur berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).Kesepakatan tersebut diperoleh usai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional(BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Aprindo.

Tas Kresek Tak Lagi Gratis, Dijual Rp 200 Sebuah | Spunbond Tangerang
"Kami melihat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah mulai kampanye perihal pembatasan plastik yang menjadi bagian dalam rantai perdagangan ini. Semoga respons masyarakat juga positif," ujarnya.Menurut Roy, pe-retail sebenarnya menyadari dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah plastik dalam jangka panjang. "Sudah sejak lama pe-retail telah menggunakan kantong plastik belanja yang ramah lingkungan agar lebih mudah terurai," tutur Roy.Produksi kantong plastik selama ini memakan biaya cukup besar dan hal itu menjadi beban pe-retail.

"Apabila kebijakan ini berhasil diterapkan, dana hasil penjualan kantong plastik akan dialokasikan untuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam bidang pengelolaan sampah," ucapnya.Aprindo berharap, jika program ini berjalan, pemerintah dapat memberi insentif kepada perusahaan yang telah menjalankan program plastik berbayar dengan baik dalam bentuk penghapusan PPN penjualan kantong plastik, pengurangan biaya pajak reklame, PBB, dan lainnya.

Saat ini, Aprindo mencatat 22 kota telah menyatakan komitmennya mendukung penerapan kebijakan kantong plastik berbayar. Sejumlah kota itu di antaranya Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Papua, Jayapura, Pekanbaru, Banda Aceh, Kendari, dan Yogyakarta.Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sepakat melakukan uji coba penjualan kantong plastik per lembar Rp 200 dalam rangka mengurangi sampah plastik, mulai 21 Februari hingga Juni 2016.

"Seluruh retail modern akan memulai uji coba kebijakan ini per 21 Februari hingga Juni, bertepatan dengan dikeluarkannya SE (surat edaran) oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun lalu tentang pengendalian sampah plastik," kata Ketua Umum Aprindo Roy Mandey dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016.Selain itu, dia berujar, 21 Februari dipilih karena bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Saat ini, kata dia, anggota Aprindo telah mengirimkan usulan secara tertulis ke Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan."Kami ingin kebijakan ini dapat dilakukan di seluruh daerah dengan mekanisme yang sesederhana mungkin agar bisa dijalankan dengan baik dan terkontrol," ucapnya.Aprindo meminta pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi sebelum kebijakan tersebut diterapkan. Pe-retail juga mengingatkan, mengubah kebiasaan bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat selama bertahun-tahun konsumen selalu dimanjakan dengan kantong plastik gratis ketika berbelanja.

Spunbond Tangerang 

Pemkot Solo Belum Terima Laporan Alokasi Penjualan Kantong Plastik Berbayar

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hingga kini belum menerima laporan | Spunbond Printing
Spunbond Sablon

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Hasta Gunawan berencana memanggil sejumlah peritel yang sempat menerapkan kebijakan kantong plastik berbabayar di beberapa toko modern di Kota Bengawan.“Sampai sekarang kami belum menerima laporan. Duit hasil penjualan plastik kemarin dikemanakan. Semuanya harus jelas dan dilaporkan. Karena itu duit masyarakat. Pekan ini kami undang peritel untuk menindaklanjuti komitmen mereka pada pengurangan sampah plastik,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (25/4/2016).

Hasta menjelaskan hingga saat ini pengurangan kantong plastik dari toko modern belum signifikan mengurangi konsumsi sampah plastik di Solo. “Saya memang belum menghitung dengan terperinci. Tapi kasat mata saja saat ini masih banyak warga yang keluar dari supermarket, mal, atau minimarket membawa tas plastik. Itu jadi indikator kalau diet sampah plastik belum optimal berjalan,” jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hingga kini belum menerima laporan alokasi dana hasil penjualan kantong plastik berbayar yang sempat diterapkan sejumlah peritel yang mengikuti kebijakan diet sampah plastik beberapa waktu lalu.Sebelumnya, pemerintah pusat mencanangan gerakan “Diet Kantong Plastik”, Minggu (21/2/2016).

Hasil kebijakan tersebut direspons peritel dengan membatasi penggunaan kantong plastik. Beberapa langkahnya dengan mengarahkan konsumen menggunakan kardus bekas, membawa tas belanja sendiri, atau membayar tas kresek Rp200/lembar.Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, menyatakan praktik penjualan kantong plastik mengarah pada komersialisasi kantong plastik. Maret lalu dia meminta peritel yang beroperasi di Solo menyetop penjualan plastik berbayar.

Membagikan Daging Kurban Dengan Cara Ramah Lingkungan | Spunbond Sablon
“Kita harus memberikan contoh kepada warga lainnya bahwa penyembelihan hewan qurban harus ramah lingkungan. Ini kali ke dua proses penyembelihan hewan kurban berwawasan lingkungan,“ kata Yayah.Mengenai dipilihnya bongsang dan daun jati sebagai pembungkus daging kurban, Yayah mengatakan, pihaknya memilih bongsang dan daun jati untuk menghindari efek yang ditimbulkan dari pembungkus kantong plastik,. apalagi plastik berwarna hitam atau kantong kresek berwarna hitam yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

“Kita ketahui bahwa plastik hitam mengandung zat adiktif yang bersifat karsinogenik yang bisa menimbulkan kanker, dan tentunya sangat berbahaya. Hal ini merupakan peringatan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),“ ungkap Yayah.Yayah mengaku, pihaknya tidak ingin mengambil resiko, sehingga pembungkus daging kurban menggunakan daun jati dan bongsang.“Jadi, kita memilih kemasan atau bungkus daging qurban yang lebih aman,“ujarnya.

Penyembelihan dan pembagian hewan kurban oleh Panitia Hewan Qurban DKM Masjid Mardhotillah Kampung Neglasari RT 02/RW 04 Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor berbeda dengan penyembelihan hewan qurban yang dilakukan oleh warga lainnya.Pasalnya, penyebelihan dan pembagian hewan kurban di Kampung Neglasari Cibuluh Bogor Utara ini menjadi bagian dari kampanye ramah lingkungan.Kalau selama ini kebiasaan warga membungkus daging kurban dengan kantung plastik, tapi, tidak untuk warga Kampung Neglasari, karena mereka memilih bongsang dan daun jati untuk pembungkusnya.

Uniknya lagi panitia disini juga menggunakan “Celemek” yaknipenutup bagian depan badan yang terbuat dari bekas kemasan makanan dan minuman.Bahkan, kupon yang dibagikan kepada warga untuk bisa mendapatkan daging kurban terbuat dari bahan bekas kardus dan karton.Pemandangan seperti ini sangat berbeda dengan kegiatan penyembelihan di lokasi lainnya yang ada di Kota Bogor.
Sekretaris Panitia Penyembelihan Hewan Qurban Masjid Mardhotillah, Yayah Komariah Darmaji mengatakan, proses penyembelihan dan pembagian hewan kurban di Kampung Neglasari sebagai bentuk Kampanye Ramah Lingkungan.

Pemerintah perlu kembangkan plastik mudah terurai | Spunbond Sablon
Selain itu saat dibuang ke pembuangan waktu degradasi sampah plastik sangat lama.Disamping hal tersebut penerapan sampah plastik berbayar yang saat ini digalakkan pun dinilai belum mampu mengatasi penumpukan sampah plastik tersebut di pembuangan Salah satu upaya cukup efektif saat ini yang bisa dilakukan yakni mengembangkan plastik berbahan khusus yang saat dibuang dapat terurai di tanah dengan waktu yang jauh lebih singkat dari plastik pada umumnya.Dengan begitu kebutuhan konsumen akan plastik belanja masih tetap terjaga "Beberapa retail seperti Indomaret, hotel dan perbelanjaan lain mulai menggunakan plastik berbahan khusus tersebut untuk kantong belanjaannya," ujarnya.

Hal ini, tambah dia, dapat menjadi dasar pemerintah untuk menggandeng perusahaan tersebut mengembangkan plastik mudah terurai.Sebab, menurutnya untuk menghasilkan satu kantong plastik tersebut juga membutuhkan proses yang tidak mudah dan ada kecenderungan memiliki harga mahal dibanding plastik kresek biasa.Akan tetapi, bila pemerintah serius untuk mengembangkannya hal tersebut justru akan lebih menguntungkan baik untuk konsumen, produsen dan lingkungan. Bagi lingkungan setidaknya memudahkan dalam penguraian sampah plastik di tanah."Dibanding penerapan plastik prabayar yang butuh sosialisasi intensif, pengadaan plastik khusus ini lebih mudah," katanya.

Pengamat lingkungan hidup dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr Fadjar Goembira menilai bahwa pemerintah perlu mengembangkan plastik mudah terurai yang saat ini mulai digunakan beberapa retail di Indonesia."Mengurangi sampah plastik tidaklah cukup dengan penerapan plastik berbayar namun perlu juga dikembangkan yang mudah terurai di lingkungan," katanya di Padang, Selasa.Dia menyebutkan saat ini sampah plastik sangat sulit dikurangi bahkan dihilangkan sebab kebutuhan konsumen akan barang tersebut semakin besar seiring meningkatnya konsumsi.

Spunbond Sablon 

Selasa, 18 Juli 2017

Mengamankan Kota Padang Dengan Raperda Lingkungan

Banyak berdiri bangunan tempat usaha | Spunbond Printing

spunbond printing

Dalam Raperda juga menegaskan pentingnya hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS)  terhadap dokumen rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Padang sebagai acuan dalam pembangunan.Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.15 /2011 tentang Pedoman Materi Muatan Raperda Bidang PPLH, Raperda PPLH berisi tentang perencanaan, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup di kota Padang didasarkan pada daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, serta pengendalian terhadap pencemaran dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.Pengendalian tersebut meliputi pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup melalui instrumen; kajian lingkungan hidup strategis, tata ruang, baku mutu lingkungan hidup (air, udara ambien, emisi, air limbah, air laut, dan gangguan).

Raperda juga berisi tentang kriteria baku kerusakan lingkungan, dokumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, SPPL), perizinan lingkungan, instrumen ekonomi lingkungan, analisis resiko lingkungan dan audit lingkungan.“Muatan yang diatur dalam Ranperda PPLH ini akan disesuaikan dengan karakteristik pembangunan Kota Padang, kearifan lokal yang melekat dimasyarakatnya dan termasuk rencana investasi kedepan agar terwujudnya pembangunan yang ramah lingkungan,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Raperda PPLH Balegda DPRD Kota Padang Elly Trisyanti  mengatakan pembahasan Raperda sempat tertunda di tahun 2013, pembahasannya baru rampung sekitar tigapuluh persen.

Muatan Raperda ini mesti mencangkup segala bentuk tantangan lingkungan di Kota Padang. Bagaimana regulasi dapat sinergi dengan pembangunan, sehingga tidak merusak lingkungan.“Kunci pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup hidup itu adalah manusia, maka regulasi ini akan menata perilaku manusia dalam pemanfaatan lingkungan hidup khususnya di Kota Padang. Pengaturan tersebut harus menjadi pedoman bagi instansi dan SKPD lainnya di Kota Padang dalam pemberian izin pembangunan dan sebagainya,” tegas Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Kota Padang tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2010 pertumbuhan ekonomi pasca gempa turun drastis sampai 4,28%, dan setelah dilakukan rehabilitasi dan rekontruksi, pertumbuhan ekonomi naik tajam dan terus naik sampai sekarang.Pembangunan tersebut tentu berdampak pada kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Kota Padang melalui Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Kota Padang sedang membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Padang.

Raperda itu sebagai penjabaran dari Pasal 63 ayat (3) UU No 32 Tahun 2009 tentang PPLH yang menyatakan, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan berwenang menetapkan kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di tingkat kabupaten/kota.Kepala Bapedalda Kota Padang, Edi Hasmi, saat diwawancarai Mongabay pada Jumat, (27/03/2015) mengatakan Raperda PPLH memuat instrumen pencegahan kerusakan dan pencemaran lingkungan, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kota Padang yang terintegrasi dengan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Plastik Dapat Dijadikan Bahan Baku Pembuat Jalan | Spunbond Printing
Jalan yang dibangun dengan campuran plastik usianya lima kali lipat lebih kuat ketimbang aspal biasa. Daya tahan campuran plastik untuk membuat jalan sudah dapat dibuktikan secara ilmiah, dan beberapa negara seperti India serta Afrika telah menerapkan hal tersebut. Menurut Zainal, apabila Kementerian Pekerjaan Umum dapat memanfaatkan hal ini maka biaya pembuatan jalan bisa berkurang sebesar 10 persen karena diganti dengan plastik."Jadi, satu ton plastik untuk satu kilometer jalan raya, dan semua plastik bisa masuk kesitu tanpa menimbulkan dampak ke lingkungan karena plastik dilelehkan," kata Zainal.

Zainal mengatakan, untuk menanggulangi sampah plastik, Indonesia harus mendirikan industri daur ylang yang representatif di setiap kota. Plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat, misalnya saja dijadikan vas bunga, kantong kresek, maupun bahan bakar minyak. Menurutnya, bahan baku plastik adalah yang paling ramah lingkungan karena tidak mengeksploitasi alam secara besar-besaran. Selain itu, proses produksinya paling hemat energi dibandingkan kertas, besi, maupun aluminium.

Kepala Bidang Riset dan Pengembangan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Zainal Abidin mengatakan, inovasi daur ulang plastik sangat beragam salah satunya yakni untuk membuat jalan raya. Penggantian aspal dengan plastik akan lebih kuat dan awet, serta tidak membahayakan lingkungan."Plastik dicacah kemudian dimasukkan ke campuran batu yang dipanasi, nanti batu tersebut akan terlapisi plastik dan apabila hujan airnya tidak akan masuk ke batuan sehingga aspal tidak mengelupas," ujar Zainal di Jakarta, Ahad (24/7).

Tas Kerajinan dari Serat Alami di Sleman | Spunbond Printing
Selain pasar dalam negeri seperti Yogyakarta, Bali dan Jakarta, produk kerajinan serat alami itu juga sudah merambah ke mancanegara mulai dari Jamaika, Amerika Serikat, hingga Australia. Pemilik galeri Ibu Daryati menuturkan bisnis kerajinan serat alami itu dilakukannya karena juga ingin memberdayakan masyarakat sekitarnya. Terlebih, bahan dasarnya mudah didapat.

"Karena bahan kerajinannya bahan alami dan biar orang-orang desa bisa dapat rezekinya. Daripada nggak bermanfaaat ya dimanfaatkan," kata DaryatiJelang Lebaran, ia menambahkan, omzet bisnis tas serat alami itu naik hampir 4 sampai 5 kali lipat. Kendati demikian, menurutnya menjalankan bisnis tidaklah mudah dan ada pasang surutnya. Sebelum banting setir menggeluti kerajinan serat alami, bisnisnya hampir bangkrut akibat kirisis moneter 1997 lalu.

Tim Safari Ramadan singgah di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai provinsi penuh kreativitas, termasuk dalam pengolahan serat-serat menjadi kerajinan. Berbagai macam kerajinan tas hingga pernak-pernik dibuat dari pandan laut, enceng gondok dan lidi.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (27/6/2013), berbagai macam model tas dipamerkan di Pusat Kerajinan Serat Alami Sleman. Selain unik dan modelnya yang menarik tas berbahan alami yang dibuat dari pandan laut, enceng gondok, lidi, hingga anyaman bambu, itu ramah lingkungan.

Spunbond Printing 

Senin, 17 Juli 2017

Gaun dari Limbah Pantai Habis Terjual dalam Sehari

Tiap musim, model pakaian pun berganti | Spunbond Murah Jakarta


Dikutip dari The Sun, gaun yang baru dijual pada Kamis, 20 April 2017 lalu itu terjual dalam waktu kurang dari 24 jam secara online. Gaun tersebut terbuat dari bahan ramah lingkungan, yang seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. Bahan yang digunakan adalah bionic, poliester yang dibuat dari limbah pantai.

H&M mengunggah video peluncuran gaun merah muda tersebut dalam akunnya di Instagram. Video singkat itu mendapat tanda suka hampir 70 ribu dan ratusan komentar. Para netizen kebanyakan menyukai gaun tersebut dan memuji sebagai pakaian yang indah dan cantik.Gaun mini berlengan panjang dengan bentuk leher V itu dijual dengan harga Rp2,5 juta. Namun, kini harga gaun tersebut di eBay meningkat dua kali lipat menjadi Rp5 juta.

Tiap musim, model pakaian pun berganti. Dan pada musim panas kali ini, pecinta fesyen pun memburu item fesyen sesuai dengan musimnya.Salah satu gaun yang habis terjual dengan cepat adalah gaun warna merah muda keluaran peritel H&M. Gaun mini sequin dengan pita hitam ramping ini sukses dalam penjualannya.

Dekat Bandara Soetta Apartemen Ini di Jual Rp300 Jutaan | Spunbond Murah Jakarta

Koentjoro, direktur utama PT HK Realtindo mengatakan, H Residence at Soetta menjadi pilihan ideal bagi mereka yang bekerja, serta beraktivitas di bandara Soetta dan sekitarnya. Selain itu, lokasi yang berdekatan dengan pusat pemerintah Kota Tangerang, juga menjadi pasar yang menarik. "Untuk pengembangan proyek ini, kami optimis bisa memasok lebih dari 1.000 unit apartemen dan area komersial.

Kami optimis H Residence at Soetta bisa menjadi icon baru hunian vertikal terpadu di kawasan Tangerang," jelas dia dalam keterangan resminya, Senin 5 Desember 2016.

Adapun fasilitas yang ditawarkan oleh H Residence adalah open air pool, sky garden, serta lifestyle and commercial area. Proyek apartemen ini direncanakan selesai dalam waktu sekitar 30 bulan dengan tinggi bangunan 12 lantai dan total luas bangunan mencapai 35 ribu meter persegi.

PT Hutama Karya Realtindo akhir tahun ini, meluncurkan proyek terbarunya, yaitu H Residence yang merupakan ibrand miliki HKR yang ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan hunian vertikal masyarakat urban di lokasi yang dekat pusat komersil dan pusat kegiatan pengembangan komunitas.
Apartemen dengan nilai investasi mencapai Rp400 miliar dari HK Realtindo ini, akan berlokasi di dekat Bandar Udara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang. Proyek ini, juga merupakan lanjutan dari proyek H Residence MT Haryono.

H Residence at Soetta ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan di atas lahan seluas lebih dari 8.000 meter persegi. Proyek ini mengusung konsep airport apartment  yang berlokasi di Jalan KS. Tubun No.54 Tangerang, atau kurang lebih berjarak empat kilometer dari Soetta.Apartemen ini juga memiliki lokasi yang sangat strategis, sebab tidak jauh dari Stasiun kereta arah Jakarta-Tangerang, serta beberapa pusat perbelanjaan populer di Tangerang.

Disperindagkop akan Berikan Eco-label untuk Batik Pewarna Alami | Spunbond Murah Jakarta

“Nanti kita tinggal melakukan binaan kepada kelompok perajin batik, agar mau menggunakan pewarna yang alami,” katanya. Ia menambahkan untuk sata ini, di Sleman sudah ada sekitar 22 kelompok perajin yang terbentuk karena inisiasi dari masyarakat sendiri, dengan jumlah anggota pada masing-masing kelompok mencapai 20 orang.Selain mendorong penggunaan bahan pewarna alami di kalangan para pengrajin, Disperindagkop juga tengah mempersiapkan ketersediaan bahan-bahan alami dari tananam Bidiovera, Jolawe, dan Tongje yang sudah mulai dilakukan penanaman di daerah Minggir dan sekitar lereng Merapi.


Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, saat ini sebagian besar perajin batik di Sleman memang masih menggunakan pewarna sintetis. kondisi tersebut disebabkan karena saat ini masih susah mencari bahan-bahan baku pewarna alami. “Tanaman bahan pewarna alami masih jarang, proses pembuatannya juga cenderung lebih lama serta harganya masih tinggi,” katanya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) Kabupaten Sleman berencana akan memberikan eco-label pada produk batik yang dibuat dengan menggunakan pewarna alami yang dibuat oleh para perajin di Kabupaten Sleman.Pemberian eco-label tersebut dilakukan guna memberikana jaminan keamanan pada konsumen serta untuk mendongkrak produktivitas produksi batik itu sendiri.“Kalau sudah diberi eco-label kan bisa diketahui bahwa produk batik tersebut ramah lingkungan,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Kabupaten Sleman, Pustopo, Rabu (7/12/2016).

Dikatakannya, di sisi lain langkah tersebut merupakan upaya penting yang harus dilakukan untuk menjaga daya saing penjualan dalam kancah internasional. Pasalnya, saat ini banyak negara-negara yang sudah menerapkan larangan untuk penggunaan pewarna sintetis. Contohnya Australia, dan sejumlah negara lain di Eropa, kata Pustopo lebih banyak peminat dari produk yang menggunakan pewarna alami. Meski demikian ia tidak memungkiri bahwa untuk penggunaan pewarna alami sendiri justru tidak banyak diminati oleh pembeli lokal, lantaran hasil warna dari pewarna alami cenderung kusam dan tidak cerah.

Namun demikian saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan bahan-bahan pewarna alami. Ke depan Disperindagkop dan UGM akan berencana membuat bahan pewarna alami instan yang sudah terstandarisasi. Sehingga warna-warna yang dihasilkan dari bahan pewarna tersebut dpat memenuhi standar kecerahan tertentu serta dapat mempermudah pekerjaan perajin agar tidak perlu repot untuk menumbuk dan menyeduh bahan untuk membuat pewarna alami sendiri.

Spunbond Murah Jakarta 

Minggu, 16 Juli 2017

Pemerintah Dorong Produksi Kantong Ramah Lingkungan

Sebuah pusat perbelanjaan modern di Banjarmaisn tidak menyediakan tas plastik | spunbond indonesia
spunbond indonesia

Biodegradable plastic merupakan inovasi baru kantong ramah lingkungan yang diproduksi oleh dua produsen tersebut menggunakan bahan dasar nabati, yaitu singkong."Kalau bisa, dalam waktu dua tahun ini, produknya 10 kali lipat makin banyak. Jadi, tidak hanya menggantikan untuk shopping bag tetapi juga packaging secara keseluruhan, dan tidak hanya di pasar modern tetapi juga tradisional,” papar Airlangga.

Pemerintah menyadari bahwa sulit menghapus penggunaan produk plastik secara keseluruhan. Namun, yang paling memungkinkan adalah memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), mendaur ulang sampah plastik (recycle), serta mengembalikan ke alam (return) melalui penguraian alami (biodegradable).

Dengan itu, diharapkan persoalan sampah plastik dapat ditemukan solusinya dan tidak lagi menjadi penyebab pencemaran lingkungan.Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, salah satunya dengan meminta produsen biodegradable plastic atau plastik yang mudah terurai secara alami untuk meningkatkan produksinya.

Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pelestarian lingkungan hidup.
“Kami mendukung pabrik ini agar terus ekspansi dan mengembangkan teknologinya. Potensi investasinya masih cukup besar,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto saat mengunjungi PT Inter Aneka Lestari Kimia dan PT Harapan Interaksi Swadaya di Tangerang, Banten, Senin (8/5/2017).

ACE Dukung Program Pemerintah Kurangi Penggunaan Sampah Plastik | spunbond indonesia

Seperti program Donasi Kemanusiaan melalui PMI yaitu donasi kembalian pelanggan di toko ACE Hardware dan Informa Furnishings seluruh Indonesia yang hasilnya akan disalurkan melalui PMI untuk membantu kegiatan kemanusiaan, seperti bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan pertolongan bencana dan kesehatan, Donasi satu unit ambulans kepada PMI Pusat.Trees for Tomorrow, Menuju satu juta Pohon yaitu pembagian bibit pohon gratis untuk ditanam kepada customer dan masyarakat.

Sumbangan furnitur dan pembangunan ruang belajar untuk program pendidikan informal melalui program Jendela Dunia dan Rumah Belajar Kawan Lama Foundation, Belanja Bersama Anak Yatim yaitu program yang bekerjasama dengan PKPU, Office 1 mengajak sebanyak 250 anak yatim berbelanja kebutuhan sekolah.Juga ada program CSR Rupiah untuk Rumah, yaitu pembangunan 25 rumah layak huni untuk keluarga prasejahtera di enam kota di Indonesia yaitu Surabaya, Bali, Batam, Medan, Yogyakarta, dan Bandung.

ACE Hardware mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik melalui penerapan plastik berbayar, penggunaan plastik ramah lingkungan biodegradable di semua toko serta mengadakan program khusus untuk tas belanja lipat atau foldable yang dapat digunakan ulang setiap berbelanja di ACE.Duty Store Manager ACE Hardware Cabang A Yani kilometer 6 Banjarmasin, Hengky Hendrawan, mengatakan semua kegiatan ini adalah wujud tanggung jawab sosial ACE Indonesia dalam bidang lingkungan hidup.

Bersama Kawan Lama Foundation, ACE Indonesia menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial. Kawan Lama Foundation ialah yayasan yang menaungi Kawan Lama Group untuk melakukan program corporate social responsibility (CSR) yang mendukung empat pilar kegiatan yakni pendidikan, lingkungan hidup, kemanusiaan dan pembangunan masyarakat.Brand yang tergabung dalam Kawan Lama Group antara lain ACE, Informa, Toys Kingdom, Office 1, Pendopo, Bike Colony, Dr Kong dan Chatime.Ditambahkan Corporate Marketing Director Kawan Lama Group, Nana Puspa Dewi, selain kegiatan ACE Bersih Indonesia, Kawan Lama Foundation juga telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Merawat Bumi dengan Pakaian Ramah Lingkungan | spunbond indonesia

Tak hanya karena iseng dan kebetulan mengerjakan tugas, Nidi rupanya punya pengalaman menarik ketika menggunakan pewarna kimia. Pernah suatu ketika, ia membuang bahan eksperimennya sembarangan. Akibatnya, tanaman dalam pot ibunya dan ikan-ikan di kolam mati. “Dari situ saya berpikir, mengapa tidak menggunakan bahan alam saja. Di negara kita sangat kaya dan aman untuk lingkungan,” ujar seniman Old Tjikko ini.

Pernah, Nidi mengikuti residensi untuk seniman di Islandia, yang membuatnya kebingunan mencari bahan pewarna alam. Tak hilang akal, dia mencoba buah-buahan dan sayuran sisa. Beberapa teman dan warga dengan senang hati memberikan sampah mereka. “Mereka senang mengetahui hasil warna dari makanan yang diberikan. Saat menguras kulkas adalah waktu menyenangkan untuk mendapat bahan pewarna.”

Pengalaman Nidi ini dibagikan dalam diskusi rangkaian acara yang digelar Goethe Institute. Bersama Nidi, hadir pula pembicara lain dari Jerman seperti Arianna Nicoletti, Isabella Deschamps (be able), Marina Chahboune (hessnatur Stiftung), Pola Fendel (Klederei), Lisa Jaspers (Folkdays), dan Indonesia. Mereka membeberkan pengalaman dan aktivitas fashion ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kulit bawang beserta kulit dan biji alpukat, bagi kebanyakan orang dianggap sampah belaka. Namun tidak, bagi Nidiya Kusmaya. Berkat kulit bawang dan aneka kulit, biji, dedaunan, dan sayur mayur yang ia peroleh—Nidi bisa menghasilkan warna-warna menarik untuk karyanya. Ia terapkan aneka warna dari sampah itu pada karya seni dengan medium tekstil.

Eksplorasi Nidi berawal dari tugas kuliah pewarnaan alam di Program Studi Kria, Fakultas Seni Rupa Dasar, Institut Teknologi Bandung. “Saat itu, saya cari bahan apa, saya lihat di pasar kok banyak kulit bawang merah. Lalu saya coba pakai itu sebagai bahan pewarna,” ujarnya kepada Mongabay, usai diskusi Sustainable, is Doable? di Goethe Institut, Sabtu, pekan lalu.

Dia pun bereksplorasi dengan sampah-sampah di sekelilingnya, mulai dari kantin penjual jus dan pasar di Kota Bandung. Makin lama, para pedagang makin senang hati memberikan sampah mereka. “Ambil saja,” ujar Nidi menirukan para pedagang.

Spunbond Indonesia 


Kamis, 13 Juli 2017

Pabrik Plastik Ini Kembangkan Plastik "Go Green"

 Kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar mendapat sambutan positif | Spunbond bags
spunbond bags

Bahan tersebut jika terkontaminasi langsung dengan makanan maka akan membahayakan kesehatan tubuh."Kami pakai bahan plastik murni, bukan daur ulang. Bahan plastik ini sama dengan bahan plastik pada umumnya, hanya saja kami menambah bahan tertentu yang menggunakan teknologi dari Kanada, ini yang membuat plastik aman untuk lingkungan," jelas pria 31 tahun itu.Lebih lanjut, beberapa keunggulan plastik go green ini adalah bisa terurai dalam tanah antara 24 - 36 bulan saja. Plastik ini juga lebih kuat dan aman untuk wadah makanan.

Sejauh ini plastik go green tersebut masih dipasarkan di kalangan pengusaha pasar moderen di seluruh Indonesia. Ia mengakui plastik jenis ini lebih mahal dibanding harga plastik pada umumnya.
"Kami berharap dengan kebijakan plastik berbayar jadi lebih banyak lagi produsen plastik sehat dan berkualitas, dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarat, sampai ke pedagang-pedagang kecil di pasar tradisional," ujarnya.Meski tidak mudah, pihaknya optimistis bahwa kebijakan ini akan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi konsumsi plastik di Indonesia masih tergolong sangat besar dibanding negara-negara lainnya.

Menurut dia, masyarakat pun perlu lebih teliti menggunakan kantong plastik agar tidak membahayakann kesehatan dan alam.Hengky berbagi tips ciri kantong plastik sehat dan berkualitas bisa diketahui dengan cara 3D, yakni diraba, dicium, dan diterawang.Hengky memaparkan, plastik jika diraba terasa kasar dan diterawang ada bintik-bintik maka bisa mengandung pasir besi. Lalu jika plastik dicium berbau menyengat atau wangi maka plastk itu ditambah dengan bahan tambahan atau bahan daur ulang limbah rumah sakit, bungkus sabun dan sebagainya.

Kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar mendapat sambutan positif dari produsen plastik di Magelang, Jawa Tengah.Kebijakan tersebut dinilai menjadi motivasi mereka untuk berinovasi mengembangkan kantong plastik ramah lingkungan.Salah satunya, produsen plastik Sinar Joyoboyo Magelang yang sudah memproduksi kantong plastik berbasis lingkungan. Bahkan konsep tersebut sudah dipakai jauh sebelum kebijakan kantong plastik berbayar oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) awal 2016 ini.

Hengky Sidharta, CEO Sinar Joyoboyo Plastik, menjelaskan kantong plastik "go green" yang sudah diproduksi sejak dua tahun lalu itu mengadopsi kantong plastik serupa yang sudah banyak dipakai oleh masyarakat di luar negeri."Di luar negeri, tren memakai kantong ramah lingkungan sudah berlaku sejak lama. Maka kami juga harus mengembangkan sesegera mungkin di Indonesia. Setidaknya untuk mengurangi dampak sampah plastik," kata Hengky ditemui di kantornya, Rabu (24/2/2016).Dia mengemukakan, dampak sampah plastik memang buruk bagi alam lingkungan dan kesehatan manusia. Sebab hampir semua bahan-bahan plastik terbuat dari bahan kimia atau bahkan limbah daur ulang.

Mahasiswa Ciptakan Plastik Ramah Lingkungan dari Kulit Pisang | Spunbond bags

Selain menggunakan pati pisang, sekelompok mahasiswa Malang itu juga menambahkan co-enzim biotin. “Biotin merupakan vitamin yang larut dalam air. Penambahan ini dimaksudkan untuk membantu pertumbuhan mikroorganisme, sehingga jumlah bakteri meningkat dan ini akan lebih efektif saat mengurai limbah plastik,” tutup Rizki.

Kreasi unik ini merupakan penelitian dari lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, Malang, Jawa Timur. Mereka adalah Rizki Septian Candra, Himawan Auladana, Sellyan Lorenza Orlanda Putri, Abis Rinaldi dan Neno Retnowati.kantung plastik ketika belanja, botol air mineral, atau bungkus cemilan. Namun seperti yang kita tahu, sampah plastik tidak mudah diurai. Hal ini sangat berkaitan dengan kerusakan lingkungan.


Inilah yang membawa sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan Bioplastik Kulit Pisang (Biokuping) atau plastik berbahan dasar kulit pisang nangka yang ramah lingkungan.Plastik menjadi suatu bagian dalam keseharian kita seperti penggunaan Salah satu mahasiswa yang menggagas ide ini, Rizki Septian Candra mengatakan, ide menggunakan kulit pisang terlintas ketika melihat banyaknya limbah kulit pisang, khususnya pisang nangka yang tak dimanfaatkan.

“Limbah kulit pisang nangka kurang dimanfaatkan dengan baik dan kebanyakan dijadikan makanan ternak. Padahal, kulit pisang nangka memiliki kandungan pati yang cocok digunakan untuk pembuatan bioplastik dan tergolong limbah organik yang mudah terurai,” jelasnya seperti dilansir dari laman UB, Kamis (1/6/2017).Pengurai biokuping nantinya melibatkan bakteri tertentu penghasil senyawa yang mudah diserap tanaman. Berdasarkan penelitian, bakteri ini juga membantu dekomposisi dan mengurai residu pestisida di dalam tanah.

Mahasiswa FTP UB Ciptakan Alat Pengawet Bahan Makanan hingga Bioplastik | Spunbond bags

Yudistira menyebutkan, alat yang diciptakan ini memiliki beberapa bagian utama, yakni bagian pendingin dan saringan berisi gel dari alga Chlorella Sp. “Alga tersebut kami bentuk menjadi gel dan dimasukkan dalam penyaring. Fungsinya mengubah karbon dioksida menjadi oksigen sehingga ramah lingkungan,” ungkapnya.Alat ini sudah beberapa kali diuji coba danhasilnya sangat bagus. Karbon dioksida yang dihasilkan mesin kendaraan bermotor, mampu ditekan hingga lebih dari 50%. Selain itu, penggunaannya sangat mudah.

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, mampu membangun inovasi teknologi tepat guna yang sangat ramah lingkungan. Berbagai produk tersebut, dipamerkan secara terbuka di ajang 1st Young Scientist International in University of Brawijaya, Kamis (13/7/2017) di Kampus UB Malang.Salah satu temuan mahasiswa yang menarik dalam pameran tersebut adalah alat penyaring karbon dioksida dari hasil pembakaran mesin kendaraan bermotor menjadi oksigen. Alat ini diberi nama Conventer in The Exhaust of Carbon Dioxide Into Oxigen (COTREX C. D. I. O).

Salah seorang mahasiswa pencipta COTREX C. D. I. O, I Putu Yudistira menyebutkan, selama ini asap kendaraan bermotor selalu menjadi masalah karena mencemari lingkungan dengan karbon dioksida. “Bahkan, karbon dioksida ini juga memicu terjadinya pemanasan global dan berdampak kepada perubahan iklim,” paparnya.Penggunaan kendaraan bermotor juga sangat sulit dikendalikan karena sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Berangkat dari persoalan tersebut, Yudistira bersama teman satu kelompoknya, yaitu Umaina, Diniyah, dan I Putu Indra, menciptakan alat yang mampu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen.

Temuan lainnya adalah Biokuping, yakni produk plastik berbahan dasar limbah kulit pisang yang sangat ramah lingkungan. “Biokuping artinya Bioplastik Kulit Pisang,” ujar Sellyan Lorenza, anggota kelompok mahasiswa FTP UB yang menciptakan Bioplastik.Dia bersama anggota kelompok lainnya, yakni Anis Shafira Rinaldi, Neno Retnowati Choiriah, Rizki Septian, dan Himawan Aulanda, melakukan berbagai uji coba bahan limbah organik yang cocok untuk bahan pembuatan plastik.Hasilnya ditemukan bahan paling bagus untuk plastik adalah kulit pisang.

Spunbond bags

Rabu, 12 Juli 2017

Ramah Lingkungan, Kantong Platik Ini Bisa Dimakan!

Pria asal India membuat kantong plastik yang dapat dimakan | spunbond bag jakarta

spunbond bag jakarta

Setelah melakukan berbagai percobaan, Hedge sukses membuat kantong plastik tanpa memakai bahan kimia. Ia mencampurkan 12 bahan organik, seperti kentang, tepung tapioka, singkong, jagung, minyak sayur, pisang, dan minyak bunga, untuk menghasilkan plastik yang ramah lingkungan.

Meski dibuat dari bahan alami, kantong plastik tersebut tetap bisa dipakai seperti plastik pada umumnya. Plastik tersebut bisa dihancurkan dengan cara dibakar tanpa meninggalkan sisa racun. Selain itu, plastik tersebut aman dikonsumsi hewan.

“Kami tidak memakai bahan kimia sedikit pun dalam membuat kantong plastik ini. Bahkan cat yang dipakai untuk mewarnainya dibuat dari bahan alami,” tutur Ashwath Hedge, seperti dilansir Oddity Central, Rabu (7/12/2016).Sebelum dipasarkan, kantong plastik ramah lingkungan itu telah diuji oleh The Karnataka State Pollution Control Board (KSPCB). Hasil uji tersebut menyatakan jika kantong plastik buatan Hedge bebasa dari bahan kimia dan tidak akan mencemari lingkungan.

Satu lembar kantong plastik tersebut dijual seharga Rp3000. Meski harganya jauh lebih mahal dari plastik biasa, kantong plastik itu bisa menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Ashwath Hedge, pria asal India membuat kantong plastik yang dapat dimakan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah plastik yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

Hedge mendapat ide membuat kantong plastik dari bahan organik lantaran adanya larangan penggunaan plastik di beberapa kota di India. Ia melakukan berbagai macam percobaan di laboratorium perusahaannya, EnviGreen, selama empat tahun untuk menghasilkan kantong plastik yang aman bagi lingkungan.

Ahok Cenderung Terapkan Program Plastik Ramah Lingkungan | spunbond bag jakarta

"Iya (tak akan menerapkan plastik berbayar) karena (plastik ramah lingkungan) lebih baik daripada plastik berbayar," kata dia.Sebelumnya Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp200 per lembar untuk mengurangi limbah plastik mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

"Nilai yang disepakati yakni minimal Rp200 per kantong plastik, itu sudah termasuk PPN. Masih di bawah rata-rata biaya poduksi kantong plastik. Jadi, masih ada biaya yang ditanggung oleh kami. Nanti akan dievaluasi kembali setelah uji coba berjalan minimal tiga bulan," kata Roy N. Mandey Ketua Umum Aprindo saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Roy menjelaskan, kesepakatan tersebut diperoleh usai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar pertemuan dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Selasa (16/2).Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama cenderung tidak akan menerapkan program plastik berbayar yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ahok memilih menerapkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah yang mengatur penggunaan plastik yang ramah lingkungan."Saya katakan Jakarta itu lebih maju, edaran menteri kan boleh tak menggunakan plastik ramah lingkungan asal nyumbang Rp 200. Nah Jakarta tak mau," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/2).

Ahok, sapaan Basuki, mengatakan apabila tempat perbelanjaan tak menyediakan plastik ramah lingkungan, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengenakan denda mulai Rp 5 juta sampai Rp 25 juta.Meski tak akan menuruti aturan pemerintah pusat, Ahok mengaku tak melarang tempat perbelanjaan untuk memberikan tarif pada plastik yang mereka sediakan. Jika dihitung, Ahok menduga harga plastik ramah lingkungan ada di kisaran Rp 800.

LIPI untuk Plastik Ramah Lingkungan | spunbond bag jakarta

Plastcizer adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam formulasi plastik untuk menambah sifat kelenturan plastik, terutama jenis plastk polivinil klorida (PVC). Beberapa jenis plasticizer yang umum digunakan saat ini adalah turunan phthalate yang bisa menyebabkan gangguan reproduksi dan hormonal pada kesehatan manusia.

Penggunaannya sudah dilarang di banyak negara, terutama Uni Eropa.Inovasi LIPI lainnya adalah bioplastik berbahan dasar tapioka, selulosa dan poliasam laktat. Bioplastik ini bisa menjadi alternatif pengganti plastik konvensional sebab sifatnya mudah terurai secara sempurna oleh mikroba dalam tanah atau air.

Teknologi ketiga adalah mobile insenerator. Agus menjelaskan sifat limbah plastik yang ringan namun volumenya tinggi sehingga tidak ekonomis jika diolah secara terpusat. Jika limbah dibakar di lingkungan terbuka, itu juga berbahaya karena menimbulkan gas dioksin dan furan yang memicu kanker.

Mobile insenerator adalah alat pengolah limbah, termasuk limbah plastik yang bisa berpindah-pindah tempat sesuai dengan kebutuhan. Pengolahan limbah plastik dengan menggunakan mobile insenerator dapat membantu untuk mengatasi permasalahan limbah plastik yang dikumpulkan pada beberapa tempat. Insenerator ini dapat mengolah sampah plastik tanpa perlu khawatir timbulnya gas dioksin yang berbahaya.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan setidaknya tiga inovasi untuk meminimalisir permasalahan lingkungan akibat sampah plastik. Ketiganya adalah plasticizer dari turunan minyak sawit, bioplastik, dan mobile insenerator.Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Agus Haryono mengatakan plastik terbuat dari minyak bumi melalui proses polimerisasi dimana ikatan kimia pada polimer terebut sangat kuat dan sulit diputuskan.

Proses penguraian sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Penguraian itu semakin sulit karena penambahan bahan-bahan kimia, seperti pelentur (plasticizer), antioksidan, stabilizer, dan kandungan aditif lainnya.

Spunbond bag jakarta 

Pasar Tradisional Masih Terbanyak Serap Kantung Plastik Tak Ramah Lingkungan

kantung plastik tak ramah lingkungan ketimbang pasar modern | spunbond bag
spunbond bag

Hengky mengatakan hal terpenting juga yang menjadi perhatian SJP adalah mendekatkan selisih harga antara produk kantung plastik ramah lingkungan dengan produk kantung plastik yang tidak ramah lingkungan. Ia memberi contoh pada produk SJP bermerek IDOLA+. Menurut Hengky, produk jadi selembar kantung plastik itu ada di kisaran harga Rp 30 - Rp 40.Saat ini, kata Hengky, pihaknya memproduksi kantung plastik oxo-biodegradable. Kantung plastik dengan kualifikasi itu bisa terurai dalam waktu 28 bulan. "Sinar  matahari dan oksigen bisa mempercepat kantung plastik jenis ini terurai," kata pria berkacamata tersebut.

Catatan SJP terkini menunjukkan menyambut Idul Adha tahun ini, perusahaan yang memunyai empat pabrik seluruhnya di Kota Magelang, Jawa Tengah itu, menggelar kegiatan bertajuk Tebar Plastik Qurban seperti setahun silam. Pada 2014 lalu, program ini menyentuh 500 masjid di Jawa. Total ada 500.000 lembar kantung plastik untuk pembungkus daging kurban disebar SJP.Tahun ini, terang Hengky, pihaknya melalui program tersebut menjangkau 600 masjid di Jawa. Program itu termasuk meningkatkan dukungan 30.000 lembar kantung plastik untuk kemasan daging kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Dalam kesempatan peluncuran program itu, hadir Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal H. Mubarok.Hingga kini, pasar tradisional masih menjadi yang terbanyak menyerap kantung plastik tak ramah lingkungan ketimbang pasar modern. Kenyataan ini menjadi celah yang bisa dimanfaatkan produsen kantung plastik untuk menyediakan produk ramah lingkungan. Menurut CEO Sinar Joyoboyo Plastik (SJP) Hengky Sidharta, kantung plastik ramah lingkungan juga harus higienis dan mudah terurai. "Kami mengupayakan terus-menerus memperbaiki teknologinya," tutur Hengky pada Selasa (22/9/2015).

Catatan dari laman Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di alamat menlh.go.id menunjukkan sampah plastik merupakan persoalan besar yang perlu ditangani secara serius implementasi kebijakan dan strategi nasionalnya. Jumlah peningkatan timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per  tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan.

Lima Mahasiswa UGM Kembangkan Bioplastik Biji Durian | spunbond bag

Dia mengatakan biji durian dipilih sebagai bahan untuk pembuatan plastik karena memiliki kandungan pati yang cukup tinggi. Sementara pati berfungsi sebagai pengisi pada campuran agar kerapatan bioplastik menjadi tinggi sehingga meningkatkan kuat tarik plastik."Kandungan pati biji durian termasuk tinggi dengan kadar hampir 50 persen dari beratnya. Lebih tinggi dari kandungan pati dalam singkong yang berkisar 20 persen," kata dia.

Biji durian tidak hanya memiliki kadar pati yang tinggi. Pemanfaatan biji durian sebagai bahan bioplastik juga mampu menekan keberadaan limbah biji durian. Pasalnya, hingga kini belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah biji durian ini dan hanya dibuang begitu saja."Dengan memanfaatkan limbah biji durian ini dapat menekan biaya produksi pembuatan bioplastik," kata dia.

Lima mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan bioplastik biji durian atau kantong plastik dengan bahan baku biji durian.Tim pengembang bioplastik biji durian itu terdiri dari Fajar Bayu Prakoso sebagai ketua dengan anggota Andika Cahya Widyananda, Annisa Fakhriyah Rofi, Dyah Ayu Permatasari Tedjo Pradipto, dan Adiyat."Kami berupaya membuat plastik yang bersifat mudah terurai dengan memanfaatkan biji durian sebagai bahan pembuat plastik," kata Fajar di Yogyakarta, Jumat (11/3).

Menurut dia, pengembangan bioplastik tersebut berawal dari keprihatinan terhadap penggunaan kantong plastik yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Di sisi lain, fasilitas dan sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat kurang, sehingga banyak tumpukan sampah di berbagai tempat."Bahkan sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat terbuat dari bahan yang sulit terurai, sehingga menimbulkan persoalan lingkungan," kata dia.

Limbah Plastik Bernilai Ekonomis Tinggi | spunbond bag

Dia menganggap, perlunya pemerintah lebih tegas lagi mengeluarkan kebijakan pengolahan sampah, terutama untuk memilah-milah sampah plastik, kaca, kertas, dan organik. Sepanjang hal itu belum dilaksanakan, maka akan banyak limbah plastik tersebut yang terbuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta tempat lain.Edi mengatakan, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah, terutama limbah plastik, bahkan kalau perlu mengumpulkan limbah plastik untuk kemudian diserahkan kepada pemulung, sudah sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri daur ulang.

Dia menambahkan, limbah plastik di Indonesia banyak di daur ulang menjadi benang, dakron, strip ban, kantong plastik, bahkan berkerja sama dengan ITB, berencana memanfaatkan limbah plastik sebagai campuran aspal.Limbah plastik di Indonesia, seharusnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun, selama ini terkendala kepada pengelolaannya.

Wakil Ketua The Indonesian Olefin and Plastic Industry Association (INAPLAS), Edi Rivai mengatakan hal itu, seperti dkutip dari keterangannya, Jumat 28 April 2017. "Saat ini, sudah banyak industri daur ulang limbah plastik di kota-kota besar di Indonesia. Hanya saja, selama ini terkendala pada pasokan bahan baku berupa limbah plastik," kata dia.

Edi dalam seminar bertajuk "Pengenalan, Pemanfaatan, dan Pengelolaan Plastik, Aman untuk Makanan, Minuman, Lingkungan" kerja sama INAPLAS dan Lions Club International Distric 307 A1, mengatakan, seharusnya kalau melihat output produk plastik di Indonesia, perusahaan daur ulang ini tidak terkendala untuk pasokan bahan baku limbah. Dengan demikian, pasti ada yang terbuang dalam proses perjalanannya.

Spunbond bag 

Selasa, 11 Juli 2017

Buat Ganti Kantong Plastik, di Samarinda Bakal Disiapkan Kantong Berbahan Singkong

Menggunakan tote bag juga bisa membantu mengurangi penggunaan kantong plastik | souvenitr tas

souvenir tas

Jika tidak segera ditekan, usia tempat pembuangan akhir (TPA) Sambutan bisa semakin pendek. Sementara ini, TPA Sambutan mampu menampung sampah hingga 10 tahun.“Ini program percepatan dari pemkot untuk menekan produksi sampah plastik. Proyek kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pengusaha untuk menekan sampah plastik,” papar dia.Sekali lagi dia menegaskan, warga Samarinda tidak perlu khawatir.Program tersebut tidak akan membebani konsumen. Pengusaha dan pedagang tetap menanggung biaya kantong plastik ramah lingkungan tersebut.

 “Tidak ada, meski Rp 200, tidak boleh dibebankan ke konsumen,” tandasnya.Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sedang menggarap program diet plastik kepada 17 kabupaten/kota di Tanah Air. Para konsumen bakal dikenakan biaya atas penggunaan kantong plastik.
Meski tidak termasuk sebagai salah satu daerah yang dimaksud, Pemkot Samarinda bertekad tetap melaksanakan program diet kantong plastik. Lewat peraturan kepala daerah (perkada), program itu dipastikan berlangsung, tahun ini. Bedanya dengan aturan kementerian, konsumen kantong plastik di Samarinda tidak dikenai biaya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Samarinda Dadang Airlangga mengatakan, program itu menyasar agar konsumen beralih menggunakan pengguna plastik ramah lingkungan berbahan dasar singkong. Menggandeng pihak swasta, kantong itu diwajibkan bagi pengusaha retail, asongan, pasar tradisional, hingga pasar modern.“Hanya perlu 2 minggu, sudah bisa terurai sempurna dan tidak mencemari lingkungan. Sungai aman dan ikan tidak mati. Beda dengan kantong plastik ramah lingkungan yang perlu waktu lebih 4 bulan baru bisa terurai,” ungkap Dadang kepada Kaltim Post.Dikatakannya, produksi sampah plastik di Samarinda masih sangat tinggi. Setiap hari, jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 25 ton.

Plastik yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan | souvenir tas

Bahan baku plastik konvensional yang selama ini kita pakai berasal dari produk turunan minyak bumi yang memilki kekurangan sebagai energi tiddak terbarukan yang tidak ramah lingkungan. Salah satu hasil pengeboran minyak bumi adalah monomer dan jika melalui proses pemanasan langsung akan berubah menjadi polimer sebagai bahan baku utama untuk membuat plastik.Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan, yaitu tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroba di dalam tanah.

Sehingga terjadi penumpukan sampah plastik yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kelemahan lain adalah bahan utama pembuat plastik berasal dari minyak bumi, yang keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Seiring dengan persoalan ini, maka penelitian bahan kemasan diarahkan pada bahan-bahan organik, yang dapat dihancurkan secara alami mudah diperoleh.

Ir. Toto Hadi Prayitno, seorang pakar plastik kemasan lulusan Analis Kimia ITB mengatakan penggunaan plastik dalam berbagai aspek kehidupan tak bisa dihindari. Bahkan penggunaannya terus meningkat. “Sampah plastik rata-rata memiliki porsi sekitar 10 % dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang dapat didaur ulang,” Jelas Toto ketika ditemui di rumahnya, kawasan Grand Wisata Bekasi.

Kemenperin Dorong Produksi Plastik Urai Naik 5 Persen | souvenir tas

“Kalau bisa, dalam waktu dua tahun ini, produknya 10 kali lipat makin banyak. Jadi, tidak hanya menggantikan untuk shopping bag tetapi juga packaging secara keseluruhan, dan tidak hanya di pasar modern tetapi juga tradisional,” papar AirlanggaPemerintah menyadari sulitnya menghapus penggunaan produk plastik secara keseluruhan. Ketimbang itu, pemakaian ulang plastik (reuse), pengurangan pemakaian plastik (reduce), daur ulang sampah plastik (recycle), serta pengembalian ke alam (return) melalui penguraian alami (biodegradable) menjadi hal yang paling memungkinkan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan supaya penggunaan non-plastik ini bisa dipergunakan lebih luas.“Karena ini berkaitan dengan masalah lingkungan. Sebagian besar sumber sampah plastik itu berasal dari botol PET, kemasan flexible, dan kantong belanja plastik. Hingga akhir tahun 2016 lalu, Indonesia tercatat sebagai kontributor sampah plastik di laut urutan kedua terbesar di dunia,” kata dia.

Indonesia, sambung dia sedang bekerja keras memerangi sampah plastik. Dia pun memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk ramah lingkungan serta meningkatkan penggunaan konten lokal.  Presiden Direktur PT Inter Aneka Lestari Kimia, Herman Moeliana menyatakan, pihaknya berharap pemerintah segera memberikan payung hukum yang jelas menyangkut penggunaan produk kemasan ramah lingkungan berbahan nabati sebagai alternatif pengganti produk kemasan plastik konvensional.

Konsumsi plastik di Indonesia mencapai lima juta ton per tahun, dan baru 50 persen yang bisa dipenuhi dari industri dalam negeri. Karena itu, Kementerian Perindustrian menargetkan sekaligus mendorong produksi plastik, terlebih plastik urai alami meningkat lima persen dari jumlah kapasitas nasional saat ini sebesar 200 ribu ton per tahun. Berbeda dengan plastik konvensional, produksi plastik urai alami atau biodegradable plastic tidak memakai polyethylene ataupun polypropylene, namun menggunakan bahan dasar nabati, antara lain singkong, sehingga ramah lingkungan.

“Kami mendukung pabrik ini agar terus ekspansi dan mengembangkan teknologinya. Bahkan, potensi investasinya masih cukup besar,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat mengunjungi PT Inter Aneka Lestari Kimia dan PT Harapan Interaksi Swadaya di Tangerang, Banten, Senin (8/5/2017).Dalam siaran pers di Jakarta, Airlangga mengatakan industri makanan dan minuman menjadi salah satu yang banyak menyerap produksi plastik untuk pengemasan produknya. Ini karena sifat plastik yang lebih ringan, fleksibel, dan murah dibandingkan dari material kaca dan logam.

Souvenir tas 

Senin, 10 Juli 2017

Plastik Singkong Dari Bali yang Mendunia

Polemik sampah plastik yang menjadi permasalahan serius bagi alam | pabrik spunbond di indonesia

pabrik spunbond di idonesia

Apalagi kita hanya pakai ampas, diambil dari pati singkongnya.”Rupanya, benda yang diciptakan bersama tujuh rekannya ini langsung mendunia. Hasil kreasinya mendapat peliputan dari sejumlah media asing seperti CNN, BBC dan beberapa media besar lainnya.Namun, bioplastik ciptaan Kevin tak serta merta mengatasi permasalahan sampah di Bali dan Indonesia.

 Avani Eco Plastik justru lebih banyak dipesan negara asing. "80 Persen customer dari luar negeri, ekspor. Kebanyakan ke Australia," ungkapnya.Tak hanya itu, kesadaran penggunaan plastik yang lebih ramah lingkungan di Indonesia juga masih rendah. Padahal sampah plasik sudah menjadi permasalahan serius di seluruh dunia. Indonesia, imbuhnya, justru kalah dari beberapa negara di Afrika yang malah melarang penggunaan plastik.

Polemik sampah plastik yang menjadi permasalahan serius bagi alam ternyata mendorong inovasi. Seperti yang dilakukan Kevin Kumala, pemuda asal Bali dengan Avani Eco-plastik buatannya kini banyak dipakai di seluruh dunia.Inovasi ini didapat Kevin yang terkejut melihat tumpukan sampah di pantai-pantai Bali pada 2009. Tak hanya di permukaan, plastik-plastik juga berada di bawah permukaan laut. Jelas mengganggu aktivitasnya sebagai penghobi surfing dan diving.

Jengah melihat kondisi ini, Kevin bersama tujuh rekannya mulai mengembangkan bioplastik ramah lingkungan yang sudah dimanfaatkan di Eropa. Kevin mencoba mencari bahan bioplastik yang berbeda dan lebih murah serta terjangkau masyarakat di Indonesia.Selama 3 tahun, Kevin dan rekannya mencoba berbagai bahan mulai dari jagung, kedelai hingga rumput laut. Hingga akhirnya, singkong menjadi pilihan karena produksinya jauh lebih banyak dan murah. “Jumlah produksi singkong Indonesia pada data 2015 mencapai 24 juta ton per tahun, jadi kita enggak akan kehabisan.

Saatnya Beralih ke Plastik Ramah Lingkungan | pabrik spunbond di indonesia

Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan terkait penggunaan plastik, misal UU No. 32/2009 dan PP Nomor 81 Tahun 2012. Penggunaan bahan yang mudah diurai oleh proses alam, seperti biodegradable plastic, bisa jadi solusi mengatasi permasalahan lingkungan. Penggunaan kemasan maupun kantong belanja berbahan biodegradable plastic masih rendah di masyarakat.

Sehingga perlu didorong agar bisa menggantikan plastik yang ada saat ini.Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meninjau PT Inter Aneka Lestari Kimia di Banten, hari ini Senin (8/5). PT Inter Aneka Lestari Kimia sebagai produsen kemasan dengan merek Enviplast.

Di pabrik tersebut, plastik kemasan diproduksi dari bahan baku singkong sehingga bersifat biodegradable dan lebih ramah lingkungan. Sekadar informasi, jumlah sampah plastik Indonesia sekitar 5,4 juta ton per tahun, yang merupakan 14% total timbunan sampah nasional. Karena itu perlu solusi untuk menanganinya. Selain dengan 3R (reduce, reuse, recycle), perlu juga menggunakan bahan baku plastik yang dapat ‘return to earth’ (4R).

Sugianto Tandio – Menyelamatkan Dunia Menggunakan Kantong Plastik | pabrik spunbond di indonesia

Berbicara tentang Pak Sugianto Tandio, beliau adalah seorang yang rendah hati dan sangat mencintai lingkungan. Beliau adalah pemilik PT Tirta Marta, sebuah perusahaan keluarga di Tangerang, Indonesia yang bergerak di bidang kemasan fleksibel sejak tahun 1971. Sulung dari delapan bersaudara ini tertarik dengan penelitian setelah sekolah dan bekerja di Amerika Serikat. Beliau lulus dari North Dakota University dan bekerja di sebuah perusahaan multinasional selama lima tahun sebagai seorang engineer.


Beliau kembali ke Indonesia untuk membantu keluarganya menjalankan bisnis kemasan. Hal ini menjadi sebuah tantangan baginya. Awalnya beliau merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri, namun akhirnya berhasil untuk menguasai industri ini. Keinginan besarnya untuk membuat berbagai perubahan di dalam perusahaan adalah berdasarkan fakta sederhana mengenai ketertinggalan Indonesia dengan Negara lain, terutama di daerah pedesaan dengan kekayaan alam yang dimiliki. “Kita harus membuat dan memberikan nilai jual lebih terhadap kekayaan alam untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Kantong plastik telah menjadi suatu hal yang popular karena harga produksinya yang tidak mahal dan lebih kuat dibandingkan dengan pembungkus alternative lainnya. Akan tetapi daya tahannya yang cukup kuat membuat kantong plastik menjadi lebih berbahaya bagi lingkungan. Mereka tidak dapat hancur secara total dan membutuhkan waktu seribu tahun untuk teroksidasi secara alami dikarenakan molekul dasar yang dimilikinya.

pabrik spunbond di indonesia 

Plastik yang bisa dimatikan

Sampah plastik menjadi masalah utama | kantong spunbond
kantong spunbond

Seperti salah satunya produk Avani; Dilihat dari luar, kantong ramah lingkungan dari Avani ini sama seperti sebuah kantong plastik biasa. Terutama dari penampakan ataupun struktur fisiknya. Hanya saja, kantong ala plastik ini dibuat dengan sepenuhnya bahan-bahan yang bisa terurai 100 persen secara alami. Kantong ini dibuat dari akar singkong dan diklaim memiliki tingkat keamanan tinggi saat dipakai untuk membungkus makanan. Tinta yang digunakan pada kantong dari akar singkong ini juga dibuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan.Bahkan, kantong plastik ramah lingkungan ini juga bakal membuat bumi lebih subur karena bisa digunakan sebagai biomassa.

Plastik jenis ini pun bisa terurai dalam waktu yang singkat, hanya butuh waktu selama 90 hari. Jauh berbeda dibandingkan dengan plastik pada umumnya yang butuh ratusan tahun.Dalam sebuah video dikutip dari NowThis, founder Avani Kevin Kumala pun memperlihatkan kemampuan lain dari kantong plastik ramah lingkungan yang dibuat oleh perusahaannya. Dalam video tersebut,  dia memperlihatkan bagaimana kantong plastik ramah lingkungan ini bisa dimakan. Keren, kan?Dan, hal itupun didemonstrasikan oleh Kevin secara langsung.

Terlihat dalam video tersebut Kevin meminum sebagian air yang telah tercampur dengan plastik ramah lingkungan Avani. Karena terbuat dari akar singkong, tentu saja kantong ini tidak akan mengganggu organ pencernaan manusia.Sampah plastik menjadi masalah utama yang terjadi di berbagai penjuru dunia. Terutama karena plastik merupakan bahan yang sulit untuk terurai secara alami. Butuh waktu antara 100 hingga 500 tahun agar sampah plastik bisa terurai secara sempurna di alam.

Dengan kondisi seperti itu, tidak heran kalau plastik benar-benar menjadi masalah yang besar dihadapi oleh negara-negara dunia. Dari jenis sampah plastik yang dominan tidak lain adalah kantong plastik. Menurut perkiraan, setidaknya terdapat 500 juta hingga 1 miliar sampah kantong plastik dihasilkan dalam kurun 1 tahun.Berbagai cara pun dilakukan untuk bisa mengurangi tingkat pemakaian kantong plastik. Salah satunya  dilakukan oleh perusahaan asal Bali, Indonesia bernama BiowearAvani. Mereka memperkenalkan produk berupa kantong yang memiliki struktur seperti plastik tapi terbuat dari berbagai macam bahan organik yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan Kulit Ubi Menjadi Biodegradable Plastik | kantong spunbond
Pemakaian bahan plastik dalam kehidupan manusia saat ini memiliki dampak negative seperti sampah. Butuh waktu yang sangat lama untuk sampah plastik agar dapat terurai di bumi walaupun telah tertimbun tanah. Seiring berjalanya waktu sampah pastik akan mengakibatkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah berbagai cara untuk mengurangi polusi polimer ini. Usaha yang pernah dilakukan adalah dengan cara mendaur ulang plastik atau yang lagi hits sekarang adalah dengan cara membuat plastik ramah lingkungan (biodegradable).

Biodegradable merupakan plastik yang dapat terurai disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kegunaan plastik ramah lingkungan hampir sama dengan plastik konvensional ataupun plastik sintesis. Plastik ramah lingkungan juga biasa disebut dengan bioplastik artinya seluruh komponen penyusunya terbuat dari bahan baku yang dapat diperbaharui kembali. Karakteristik utama dari plastik ramah lingkungan adalah dapat kembali ke alam.

Kemasan yang berasal dari biodegradable pada umumnya dapat diaur ulang dan hancur secara alami karena apabila berada dialam maka akan terjadi perubahan struktur kimianya. Bahan dari plastik ramah lingkungan dapat anda jumpai pada ubi yaitu pada bagian kulitnya. Hal ini telah dilakukan penelitian oleh Ita indriana Sri yang mana telah mengembangkan tepung kulit singkong menjadi bahan dasar Biodegradible.

Pada saat ini polimer telah menjadi kebutuhan bagi kehidupan manusia. Setiap kali anda berbelanja kasir selalu memberikan anda polimer yaitu plastik. Plastik telah digunakan untuk berbagai keperluan kita misalnya pada peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, alat-alat lstrik, komponen listrik, dan sebagainnya.

Plastik yang biasa kita pakai berasal dari sintesis dari polimer hidrokarbon minyak bumi. Hidrokarbon dari minyak bumi ini menghasilkan jenis plastik seperti PP (polipropilena), PS (polisterena), PE (polietilena), PVC (polivinil klorida). Jenis plastik yang demikian jika dibakar maka hanya dapat meleleh setelah dingin maka kembali memadat menjadi plastik (termoplastik).

Berinovasi dengan singkonf untuk buat kantong palstik ramah lingkungan | kantong spunbond
Kantong plastik pada umumnya dapat terurai dalam waktu 20 hari, itulah kenapa penggunaan kantong plastik sangat tidak disarankan untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Namun kantong plastik hasil temuan Dr. Asmuwahyu dan tim ini dapat diuraikan alam dalam waktu 2 bulan saja dengan bantuan mikroorganisme dan air.

Sisa uraian dari kantong plastik yang terbuat dari singkong ini juga dapat menjadi kompos yang aman untuk lingkungan dan makhluk hidup. Hasil uraiannya berupa karbondioksida (CO2), air (H2O) dan biomasa yang memiliki kemampuan untuk mengikat air dan meningkatkan daya serap air dari tanah.Di tengah ancaman pemanasan global yang semakin besar, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang berhasil memproduksi kantong plastik yang ramah lingkungan, yaitu kantong plastik berbahan dasar singkong.

Adalah Dr. Asmuwahyu Saptohardjo yang berhasil mengembangkan penemuan ini. Beliau adalah alumni kimia UI yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Kimia FMIPA UI periode 1992-1995. Penemuan yang diharapkan dapat berperan besar dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup ini memenangkan penghargaan dari LIPI, mengalahkan tim dari PT Krakatau Steel dan PT Dirgantara Indonesia, dilansir dari iluni.net.

kantong spunbond 

Kamis, 06 Juli 2017

Kantong Belanja Unik Yang Ramah Lingkungan

Orang indonesia ngak bisa di kasih peraturan yang frontal | jual tas spunbond eceran
jual tas spunbond eceran

Menurut saya sih,  orang indonesia ngak bisa di kasih peraturan yang frontal.  Harus sedikit di sentil, kalau saat ini bayar,  saya yakin lama kelamaan plastik akan ngak akan digunakan lagi. Tapi memang dari pada menimbulkan pro dan kontra, pemerintah harusnya lebih trasnparant soal mengapa ada aturan ini, sehingga masyarakat akan dengan senang hati membayar atau membawa kantong belanja sendiri.

Di postingan selanjutnya saya akan sharing tentang pelangalaman belanja di jerman dan aturan buang sampah yang ramah lingkungan di eropa.  Karena budaya tanpa kantong plastik sudah lama saya terapkan, kadang saya malah di kira orang aneh karena memilih menggunakan tas belanja karung atau kain dari pada plastik.

Nah,  kalau kamu menjinjing kantong belanja model apa?  Saya sih tipe orang yang ngak mau bawa kantong belanja dari kain.  Karena bikin  bawaan udh berat tambah berat lagi. Trus kalau kena hujan kan basah,  belanjaan juga basah dong.  Pilihannya adalah kantong belanjaan dari bahan anti air atau karung.

Ritual belanja bulanan sekarang bertambah,  selain membawa dompet saya harus menjinjing kantong belanja.  Saya jujur saja senang dengan peraturan pemerintah ini,  karena kesadaran pentingnya menjaga lingkungan hidup memang harus dimulai.  Walaupun ada yg sebel karena harus bayar,  atau kepikiran banget mau dikemanain tuh duitnya.

Bikin Tas Belanja dari Kaus, Murah & Ramah Lingkungan | jual tas spunbond eceran

Kaus berukuran lebih besar cocok untuk berbelanja di pusat toko grosir, meski kaus anak-anak pun bisa digunakan. Menariknya, kaus yang digunakan bisa polos atau berpola
Balik bagian dalam kaus ke luar dan letakkan di permukaan rata, bisa meja. Pastikan kaus benar-benar rata dan semua bagian lurus, kerutan bisa membuat tas besar terlihat tidak rapi.

Rekatkan bagian pangkal lengan dengan jarum. Kemudian potong hati-hati bagian tangan kaus, ikuti alur jahitan, lalu letakkan kaus kembalik. Masuk ke bagian paling tricky, memotong bagian kerah kaus, ikuti pola potongan lengan. Dalam kalimat lain buatlah potongan U sangat dalam dengan menggunting sepanjang lubang lengan kaus, hingga dasar U potongan kerah sejajar dengan pangkal lengan bawah kaus.Potongan yang tersisa inilah yang akan menjadi pegangan tas anda.

Tas belanja daur ulang kini menjadi bagian tren masa kini, tentu saja dengan alasan baik, tidak hanya karena ramah lingkungan ketimbang tas plastik, tapi juga karena nyaman digunakan. Masalahnya, tas daur ulang kadang kurang cantik dalam desain atau malah mahal.Betul Anda bisa membelinya di toko grosir. Harganya bisa mencapai Rp 30 - Rp50 ribu. Anda juga bisa memesan di toko online dan berisiko membeli tas mahal. Tas daur ulang ramah lingkungan, mestinya tak perlu mahal. Solusi termudah: buat sendiri tas belanja Anda.

Serius, bahkan bagi mereka yang tak memiliki skil menjahit nol, bisa membuat sendiri tas dari bahan kaus tanpa kerah selama beberapa jam. Tas ini bisa kuat, memiliki ruang besar dan Anda bisa membuatnya cantik seperti yang Anda inginkan.Yup, Anda harus mengorbankan satu kaus dari lemari. Kaus lama juga boleh asal tidak ada lubang. Ingat Anda hendak membuat tas! Jangan pula ada noda sebab percuma, bukankah kita ingin menghindari tas 'jelek'?.

Saat ini sebagian besar tas belanja dan tas lainnya terbuat dari plastic | jual tas spunbond eceran

Dan yang paling penting adalah mudah didaur ulang. Sesuai visi perusahaannya, perusahaan yang berdiri sejak medio Mei lalu ini ingin menjadi perusahaan yang mendukung terciptanya lingkungan yang baik dengan menyediakan produk berkualitas dan ramah lingkungan. “Selain mendukung go green, prospek usaha ini kedepannya sangat menjanjikan,“ tuturnya.

Berbeda dengan perusahaan atau produsen tas non woven  pada umumnya, perusahaan yang berkantor di Ruko Paramount Rodeo Blok B No.7, Gading Serpong ini menggunakan inovasi teranyar dengan teknologi mesin high frequency hot press. Teknologi ini menghasilkan tas dengan tingkat presisi tinggi, lebih rapi dan sesuai ukuran. Meski hasil press, daya kekuatan tas tetap jadi perhatian.

Unsur yang sulit diuraikan ini tentu saja tak ramah lingkungan. Alasan ini pula yang membuat sebagian orang mulai sadar pentingnya menggunakan produk ramah lingkungan. Ditengah gencarnya kampanye go green, perlahan namun pati gaya hidup masyarakat pun mulai bergeserke arah yang lebih eco friendly. Elita Chandra, Direktur PT. Mitra Gaya Kreativa mengatakan, perusahaan ini adalah produsen tas kain non woven yang terbuat dari busa polypropylene. Kelebihan bahan ini antara lain tahan lama, lembut dan elastis.

Jual tas spunbond eceran 

Senangnya Belanja Tanpa Kantong Plastik

Menyiapkan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik | Jual spunbond motif
jual spunbond motif

Dengan riang kamipun berangkat untuk shopping. Setelah capek menemani memilih-milih baju, akhirnya kami pergi ke kasir. Sang kasir menghitung berapa uang yang harus saya keluarkan untuk menebus baju-baju itu, dan petugas di sampingnya mulai mengeluarkan tas kresek ukuran besar untuk tempat baju-baju itu. Saya bilang, “maaf mbak tidak usah pake kantong plastik, kami sudah membawa tas sendiri”. Awalnya kasir itu memandang heran, tapi dia berujar, “wah terima kasih pak, kalau banyak pembeli seperti bapak, kami bisa hemat plastik dong…”. Saya hanya tersenyum mendengar celetukan sang kasir itu.


Nada, anak saya yang tertua, langsung memindahkan barang belanjaan ke tas yang kami bawa. Kamipun meningggalkan mall itu dengan tersenyum, karena kami sudah mencoba berbuat mengurangi sampah plastik. Paling tidak hari itu kami bisa menghemat 5 kantong plastik yang biasanya diberikan oleh penjual. Semua belanjaan kami sudah masuk dalam tas yang bisa dipakai berulang kali. Saya senang dan bangga, karena anak-anak saya mulai memahami artinya “berbuat kecil untuk alam”.

Di suatu hari yang cerah saya menemani dua anak saya untuk membeli baju di sebuah mall ternama di Kota Malang. Hal yang membuat semangat saya menemani kedua anak saya itu adalah dari rumah kami sudah menyiapkan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik atau tas kresek yang biasa diberikan oleh penjual. Anak saya yang dulunya ‘malu’ jika belanja dengan membawa tas sendiri, kini sepertinya sudah mulai enjoy setelah terus menerusi saya cekokin tentang bahaya sampah plastik.

Ayo Kurangi Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai untuk Berbelanja | Jual spunbond motif

Yang lebih menakutkan proses daur ulang plastik kresek ini kerap menggunakan bahan kimia.Kemasan plastik berbahan PVC pun tak sepenuhnya aman. Monomer PVC dapat terlepas ke dalam makanan bila berinteraksi dengan bahan yang berminyak atau berlemak atau mengandung alkohol, terlebih dalam keadaan panas.Produksi plastik PVC melibatkan bahan penstabil berupa timbal (Pb), kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan.
Ada juga serta senyawa kimiawi ester ptalat dan ester adipat yang membuat Plastik lentur. Bahan-bahan tambahan itu bisa terlepas dan bercampur dengan makanan sehingga berisiko membahayakan kesehatan. Timbal adalah racun yang merusak ginjal, cadmium dapat menjadi racun bagi ginjal dan memicu kanker, senyawa ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin.

Sementara di lapangan terdapat fakta meningkatnya volume sampah plastik di Jakarta. Penelitian oleh Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI) menunjukkan bahwa komposisi jenis sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang (Bekasi) terdiri dari sampah organik 67%, plastik 17%, kertas 6%, logam 0,4%, karet 1,5%, tekstil 7%, kaca 0,9%, dan lain-lain 0,5%.

Volume besar sampah di Jakarta sebagian berupa sampah plastik. Sampah plastik ini merupakan bekas alat keperluan kantor sampai rumahtangga. Sampah plastik ini berupa bekas pembungkus makanan dan minuman kemasan. Sampah plastik dari rumah tangga paling sering berupa plastik bekas kantong berbelanja sekali pakai. Menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk tempat belanjaan sekilas memang praktis, tapi itu bisa menjadi awal dari bencana lingkungan.

Selain membuat buruk pemandangan, sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat memperburuk kualitas lingkungan. Karena sifatnya yang tak mudah hancur, sampah plastik yang tertimbun sembarangan akan menjadi sarang penyakit, sarang nyamuk, sarang lalat.Beberapa saat lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan penelitian tentang bahaya plastik terhadap kesehatan. 

Hasilnya menyebutkan ada banyak jenis kemasan plastik berbahaya beredar di pasaran.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab, BPOM pun memperingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan kemasan plastik untuk makanan. Beberapa jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Itu di antaranya termasuk kantong plastik kresek serta kemasan plastik. Benda ini berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC) yang umumnya hanya sekali pakai, setelah itu dibuang, dan tak lama nasibnya berakhir di keranjang sampah.

Hasil penelitian BPOM mengungkap kalau kantung plastik kresek banyak dibuat dari plastik bekas yang riwayat penggunaannya tak jelas. Ia diproduksi melalui proses daur ulang bahan-bahan plastik bekas, sehingga tak menjamin kebersihan. Ia bisa saja itu berasal dari bekas wadah limbah berbahaya seperti pestisida dan logam berat, limbah rumah sakit atau kotoran.

Kantong Plastik Berbayar ,Peluang Bisnis Baru untuk Usaha Mikro | Jual spunbond motif

Dia menyebut, dengan adanya aturan tersebut maka masyarakat dipaksa untuk mengurangi konsumsi kantong plastik. Namun kata dia, harga plastik berbayar masih terlalu murah. "Seharusnya dibikin saja semahal-mahalnya, supaya orang tidak beli. Kalau masih sekitar Rp200, bagi sebagian orang itu tidak masalah. Mereka rela bayar," ucapnya.Lebih lanjut, kebijakan ini juga akan memicu kreativitas masyarakat untuk memproduksi sendiri kantong atau keranjang belanjaan yang lebih kokoh dengan bahan yang ramah lingkungan. Pasalnya, masyarakat akan lebih memilih membawa wadah permanent dari rumah, ketimbang mengeluarkan uang untuk membeli kantong plastik. UMKM, sebut dia,  akan banyak membuat tas dan keranjang belanjaan yang akan dijual sebagai pengganti kantong plastik.


“Nantinya akan banyak pengusaha mikro yang membuat tas atau keranjang belanjaan. Kreativitas akan muncul. Tas-tas itu akan dibuat unik dengan berbagai gambar dan ornament. Bahkan ini bisa menjadi oleh-oleh untuk wisatawan. Apalagi kalau tas atau keranjang itu unik, dengan gambar ikon Pontianak seperti Tugu Khatulsitiwa atau motif etnik,” jelas dia.Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak, Haryadi. Dia menyebut ke depan masyarakat akan terbiasa membawa tempat khusus dari rumah untuk wadah belanjaan. Tempat yang itulah, lanjut dia, bersumber dari sampah plastik yang didaur ulang oleh pelaku usaha mikro.

Kimia yang juga rektor Universitas Tanjungpura Thamrin Usman mendukung penuh langkah pemerintah menerapkan kantong plastik berbayar di setiap retail. Menurutnya kebijakan ini adalah langkah maju untuk pelestarian lingkungan sekaligus memajukan ekonomi masyarakat kecil."Selama ini Indonesia adalah salah satu penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Ini karena kantong plastik di toko dan warung dikasih gratis. Orang tinggal pakai lalu buang. Tidak heran kalau banyak sekali sampah plastik kita," ujarnya kepada Pontianak Post.

Jual Spunbond Motif 

Rabu, 05 Juli 2017

Pengelola Mall Protes Surat Edaran Larangan Kantong Plastik Jokowi

Siapa yang tak kenal dengan kantong plastik kresek | jual spunbond bag
jual spunbond bag

CEO Kuningan City Handaka Santosa menyatakan mendukung gerakan diet kantong plastik yang diserukan Pemprov DKI. Namun, menurutnya, alangkah lebih baik lagi jika tak hanya mall yang diminta menerapkannya.“Kenapa hanya kami? Padahal yang perlu dididik itu sebenarnya pasar-pasar tradisional, (penerapan) tas-tas daur ulang (di pasar tradisional) sudah dilakukan apa belum? Ini perlu kampanye yang harus melibatkan seluruh pasar,” ujar Handaka.Bagi orang yang membeli bawang di pasar, lanjut Handaka, plastik yang digunakan langsung dibuang. Sementara orang yang berbelanja di mall, akan memiliki kantong yang bisa dipakai lagi.

Dalam sosialisasi penggunaan tas ramah lingkungan pengganti kantong plastik, menurutnya, pihak Pemprov DKI sebaiknya juga dapat berdialog dengan para pedagang. Sebab, gerakan diet kantong plastik jika memang diseriusi tentu akan berdampak baik pada lingkungan hidup.“(Tapi) sejauh ini belum. Harusnya ketemu dengan pedagang-pedagang ataupun pengelola mall,” saran Handaka.Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pedagang Pasar se-Indonesia Ngadiran menilai, kebijakan penggunakan tas ramah lingkungan pengganti kantong plastik merupakan program yang sangat baik.

Siapa yang tak kenal dengan kantong plastik kresek. Wadah belanja berbahan plastik ini banyak dijual di pasar. Bahkan didapatkan gratis jika membeli sesuatu.Jenis pasar yang paling banyak menjadi tempat beredarnya kantong plastik kresek adalah pasar tradisional, contohnya di Pasar Minggu.Seorang pengunjung disana, Asri, mengaku tak perlu repot membawa kantong plastik kresek dari rumah jika ke Pasar Minggu.

“Nggak usah bawa kantong kresek. Pasti dapat dari pedagang kalau kita beli-beli,” ujarnya.Keunggulan kantong plastik kresek, kata Asri, dapat membawa barang belanjaan yang mengandung air seperti tahu atau ikan basah. Adapun tas belanja dari anyaman hanya ia bawa untuk membeli belanjaan dalam jumlah besar.  Besarnya peredaran kantong plastik kresek di pasar tradisional ini, dipertanyakan oleh pengelola pasar modern. Pasalnya, SG DKI Nomor 6 Tahun 2013 tentang gerakan diet kantong plastik, yang isinya melarang pusat perbelanjaan memberi kantong plastik kepada konsumen dan menggantinya dengan tas ramah lingkungan terhitung mulai 1 Juni hingga 30 Juni, ternyata hanya menyasar pasar modern.

Gantikan Kantong Plastik Dengan Tas Spunbond | jual spunbond bag

Jenis bahan spunbond sendiri pun sebenarnya sudah banyak dipilih oleh perusahaan sebagai media promosi. Hal ini dikarenakan bahan spunbond dibandrol dengan harga yang sangat murah dan terjangkau.Budget yang murah meriah dengan pilihan warna yang beragam tentu menjadikan spunbond pilihan yang tepat. Apalagi bahan spunbond pun sangat mudah untuk disablon dengan berbagai logo atau motif menarik. Ini pulalah yang coba ditawarkan oleh produsen tas spunbond, sebagai salah satu tas ramah lingkungan. Sebagai pengganti paper bag, tentunya tas ini jauh lebih awet dan tahan lama. Tas berbahan spunbond dapat digunakan berulang kali dalam berbagai kesempatan, termasuk saat berbelanja.Mendukung kampanye pemerintah untuk diet kantong plastik, rasanya tak berlebihan kalau tas spunbond ini menjadi pilihan. Terlebih untuk Anda yang ingin memberikan souvenir berbeda kepada saudara ataupun rekan.

Anda bisa menjadikan tas ini sebagai pengingat kenangan akan momen tertentu. Misalkan saja Anda menjadikan bahan tas spunbond dengan model yang menarik sebagai souvenir pernikahan. Setidaknya ada beberapa model tas yang bisa Anda buat dari bahan spunbond ini sendiri.Beragam aplikasi model tas dari bahan spunbond sendiri bisa dibilang cukup beragam. Beberapa pilihan diantaranya adalah bottle bag, tas serut atau string bag, folable bag atau tas lipat maupun shopping bag. Aplikasi tas ini bisa disesuaikan pula dengan kebutuhan ataupun momen yang ingin Anda tonjolkan. Tentunya dengan tambahan logo ataupun motif yang dapat disablon dengan sangat mudah. Warna yang timbul pun sangat cantik dan tidak cepat menghilang atau pudar saat digunakan.Harga yang terjangkau serta menariknya pilihan warna yang dihadirkan tentu menjadi daya tarik tersendiri.

Apalagi kelebihan lainnya dari bahan ini yang bisa didapatkan oleh para penggunanya. Membagikan secara gratis tas spunbond sebagai souvenir pun sebenarnya sangatlah membantu.Produsen tas spunbond bisa Anda jadikan pilihan untuk buah tangan atau souvenir. Begitu banyak pilihan tas berbahan spunbond yang dapat dijumpai di pasaran. Bahkan ragam tas inipun tak mengenal batas, dengan variasi model serta detail yang menarik. Keunikan tas ini pulalah yang menjadikan para pemesannya bisa berkreasi sesuka hati. Dimana mereka bisa memesan tas berbahan spunbond serta mengkreasikan detail ataupun motif yang diinginkan.Spunbond sendiri sebenarnya adalah nama bahan untuk pembuatan tas. Bahan ini memiliki nama lain bahan non woven atau pur yang berbeda dari tas plastik kebanyakan. Pasalnya bahan tersebut bisa dijadikan pengganti plastik yang saat ini tengah giat dilakukan diet kantong plastik.

Alternatif pengganti kantong plastik konvensional | jual spunbond bag

Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai lebih dari 100 milyar kantong plastik. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap orang Indonesia menggunakan sekitar 700 kantong plastik per tahun, atau kira-kira dua kantong plastik dalam sehari. Cukup banyak sampah kantong plastik tersebut tidak sampai di tempat pembuangan akhir sampah, dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang. Akibatnya sampah kantong plastik ini menumpuk di permukaan sungai dan menyumbah saluran air yang sangat tidak sedap dipandang mata serta dapat menyebabkan banjir.
Sebagian sampah plastik tersebut akan hanyut sampai ke lautan. Sampah dari kantong plastik juga bisa melukai bahkan membunuh satwa air baik di singai maupun di lautan, entah karena tertelan atau terjerat. menyedihkan sekali bahwa banyak burung laut dan mamalia mati setiap tahun karena tidak sengaja menelan sampah plastik.

Saat ini di Indonesia sudah memiliki alternatif kantong ramah lingkungan pengganti kantong plastik yaitu kantong berbahan baku tepung singkong. berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa kantong jenis ini dapat terurai dalam jangka 3-6 bulan secara alami denbgan bantuan makro dan mikro organisme juga air. Sisa uraian kantong ramah lingkungan ini menjadi kompos yang aman untuk tanah dan lingkungan hidup. Hasil uraian kantong adalah karbon dioksida (CO2), air (H2O) dan biomassa.Kantong ini dapat larut dengan mudah dalam air panas dan melunak dalam air dingin. Selain itu berat jenis kantong yang lebih besar dari berat jenis air membuatnya mudah tenggelam di air saat menjadi sampah sehingga tidak menyumbat saluran air yang dapat menyebabkan banjir.

Sampah plastik menjadi masalah besar untuk lingkungan, karena limbahnya yang sulit terurai di dalam tanah. Selain itu, limbah plastik juga tidak bisa dibakar karena hasil pembakaran plastik mengandung racum kimia yang akan menimbulkan polusi udara yang berbahaya dan meyebabkan penyakit saluran pernapasan serta kanker paru-paru.Masyarakat modern saat ini memiliki ketergantungan yang tinggi akan penggunaan kantong plastik. Di satu sisi, kantong plastik memiliki banyak kegunaan. Namun di sisi lain, kantong plastik juga menghasilkan efek negatif berupa limbah. Limbah kantong plastik sangat sulit terurai di tanah dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat diurai. belum lagi selama proses penguraian bermacam zat kimia yang dikandung di dalamnya akan mencemari tanah.

jual spunbond bag